Presiden Cina Xi Jinping Percepat Xinjiang Jadi Hub Perdagangan Asia-Eropa
Presiden Cina Xi Jinping selama hampir sepekan mengunjung Provinsi Xinjiang. Kota itu akan dipercepat sebagai hub perdagangan Euroasia.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Delapan tahun setelah kunjungannya ke wilayah Xinjiang China pada 2014, Presiden China Xi Jinping melakukan perjalanan kedua ke wilayah barat laut Cina itu.
Ia menekankan upaya untuk sepenuhnya dan setia menerapkan kebijakan Partai Komunis China (CPC) untuk pemerintahan Xinjiang di era baru.
Xi menyoroti stabilitas sosial dan keamanan abadi sebagai tujuan utama dan peran penting kawasan dalam membangun Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative).
Media Global Times yang dikontrol Beijing menyebutkan kunjungan Xi ke Xinjiang menandakan telah tercapai perubahan mendasar dari gangguan ke stabilitas.
Wilayah Xinjiang memasuki fase baru untuk dibangun menjadi jembatan pembukaan Cina ke barat, meskipun ekonomi AS mencekik kawasan tersebut.
Baca juga: Bachelet Nyatakan ke Xinjiang Bebas Terbuka dan Tak Diatur Pemerintah Cina
Baca juga: Cegah Kerja Paksa Etnis Muslim Uighur, AS Larang Impor Barang Dari Xinjiang, China
Baca juga: Pertama Sejak 2005, Komisioner HAM PBB Akan Kunjungi Xinjiang pada Mei 2022
Wilayah Xinjiang, yang pernah menjadi bagian penting dari Jalur Sutra kuno, telah menjadi pintu gerbang utama pembukaan Cina ke barat dan area inti dari Sabuk Ekonomi Jalur Sutra.
Para analis Cina memuji keunggulan utama kawasan itu dalam memperdalam pertukaran asing dan kerja sama.
Termasuk lokasi geografisnya yang tak tertandingi, sumber daya alam yang melimpah, warisan budaya yang mendalam, dan kebijakan preferensial.
Pada Selasa pekan lalu, Xi mengunjungi Pelabuhan Darat Internasional Urumqi (UILP) dan mengamati pengoperasian berbagai area fungsional pusat perakitan Kereta Barang Cina-Eropa (Urumqi).
Xi juga mengunjungi pelabuhan Alashankou dan Khorgos.
“Inisiatif Sabuk dan Jalan telah membuahkan hasil yang bermanfaat sejak dimulai. Seiring pembangunan bersama BRI terus maju, Xinjiang tidak lagi menjadi sudut terpencil tetapi area inti dan pusat. Apa yang telah Anda lakukan adalah signifikansi bersejarah,” kata Xi Jinping.
Kunjungan Presiden Xi terhadap UILP menunjukkan sikap dan tekad Cina membuka diri ke Asia Tengah.
Upayanya mendorong perkembangan dan pembukaan Cina barat tidak berubah. Komentar dikemukakan Liu Zongyi, Sekretaris Jenderal Pusat Penelitian untuk Kerjasama China-Asia Selatan di Shanghai Institutes for International Studies.
Liu mencatat di masa lalu, Cina membuka ke laut dan sekarang kami juga memperhatikan pembukaan di darat.