Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Hampir Keluar dari Krisis Covid-19: 99,98 Persen dari 4,77 Juta Pasien Demam Telah Pulih

Korea Utara mengatakan negaranya hampir keluar dari krisis yang disebabkan Covid-19 dengan 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demam telah pulih.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Korea Utara Hampir Keluar dari Krisis Covid-19: 99,98 Persen dari 4,77 Juta Pasien Demam Telah Pulih
AFP/STR
Staf stasiun kereta api mendisinfeksi lokasi stasiun Pyongyang sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19 di Korea Utara. - Korea Utara mengatakan negaranya hampir keluar dari krisis yang disebabkan Covid-19 dengan 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demam telah pulih. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara mengatakan negara itu kini berada di jalan untuk meredakan krisis yang disebabkan virus Corona (Covid-19) atau penyakit yang mereka sebut sebagai kasus demam.

Sebanyak 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demam sejak akhir April telah pulih sepenuhnya, lapor kantor berita negara, KCNA.

Tetapi karena kurangnya tes, Korea Utara belum merilis angka dari mereka yang terbukti positif.

"Kampanye anti-epidemi ditingkatkan untuk akhirnya meredakan krisis sepenuhnya," kata KCNA sebagaimana dikutip Channel News Asia.

Korea Utara telah melaporkan 310 orang lagi dengan gejala demam, tambah KCNA.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan klaim Korea Utara tersebut karena tidak adanya data independen.

Baca juga: Ukraina Putus Hubungan dengan Korea Utara setelah Pengakuan atas Wilayah Separatis Donetsk & Luhansk

Bulan lalu, WHO mengatakan mereka yakin situasi Covid-19 di Korea Utara semakin buruk, bukan lebih baik.

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut, klaim Korea Utara bisa menjadi awal untuk memulihkan perdagangan yang lama terhambat oleh pandemi, kata seorang analis.

"Di bawah tren saat ini, Korea Utara dapat mengumumkan dalam waktu kurang dari sebulan bahwa krisis Covid-19 telah berakhir dan itu bisa menjadi awal untuk melanjutkan perdagangan lintas batas," kata Cheong Seong-chang, direktur Institut Sejong Korea Utara di Korea Selatan.

Analis mengatakan Korea Utara telah menggunakan pandemi untuk memperketat kontrol sosial yang sudah ketat.

Pyongyang menuduh "hal-hal asing" di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan sebagai penyebab wabah dan mendesak rakyatnya untuk menghindari apa pun yang datang dari luar.

Kasus demam baru harian di Korea Utara yang dilaporkan oleh KCNA telah menurun sejak negara tertutup itu pertama kali mengakui pada pertengahan Mei bahwa mereka sedang berjuang melawan Covid-19.

Kurangnya upaya vaksinasi, Korea Utara mengatakan sedang menjalankan pemeriksaan medis intensif secara nasional, dengan tes PCR harian pada air yang dikumpulkan di daerah perbatasan di antara langkah-langkah tersebut.

Korea Utara juga mengatakan telah mengembangkan metode baru untuk mendeteksi virus dan variannya dengan lebih baik, serta penyakit menular lainnya, seperti cacar monyet.

Klaim Korea Utara tentang "stabilitas anti-epidemi" datang ketika negara-negara Asia lainnya bergulat dengan gelombang varian baru Covid-19.

Gambar ini diambil pada 17 Mei 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 18 Mei menunjukkan seorang dokter mempromosikan langkah-langkah pencegahan epidemi untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di Pyongyang. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP)
Gambar ini diambil pada 17 Mei 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 18 Mei menunjukkan seorang dokter mempromosikan langkah-langkah pencegahan epidemi untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 di Pyongyang. - Korea Utara mengatakan negaranya hampir keluar dari krisis yang disebabkan Covid-19 dengan 99,98 persen dari 4,77 juta pasien demam telah pulih. (Photo by KCNA VIA KNS / AFP) (AFP/STR)

Baca juga: Korea Utara Lakukan Latihan Penembakan Artileri setelah AS Kirim Pesawat F-35 ke Korea Selatan

China melaporkan 691 kasus baru pada Sabtu dengan infeksi menular lokal pada puncaknya sejak 23 Mei.

Di negara tetangga Korea Selatan, infeksi Covid-19 harian melonjak pada hari Selasa di atas 40.000 untuk pertama kalinya dalam dua bulan.

Pihak berwenang Korea Selatan dan para ahli memperkirakan ratusan ribu kasus baru dalam beberapa minggu mendatang.

Jepang juga memperingatkan bahwa gelombangbaru tampaknya menyebar dengan cepat.

Untuk itu, Perdana Menteri Fumio Kishida menyerukan perhatian khusus menjelang liburan musim panas sekolah.

16.878 kasus baru di Tokyo pada hari Rabu adalah yang tertinggi sejak Februari, sementara penghitungan nasional naik di atas 90.000, dalam lonjakan infeksi baru-baru ini ke tingkat yang tidak terlihat sejak awal 2022.

Baca juga artikel lain terkait Virus Corona atau tentang Korea Utara

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas