Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Komnas KIPI Tegaskan Tidak Ada Laporan Kematian Masif Akibat Vaksin Covid-19 mRNA

Beredar kabar bahwa penerima vaksin Covid-19 Messenger RNA (mRNA) akan meninggal dalam tiga hingga lima tahun ke depan. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Komnas KIPI Tegaskan Tidak Ada Laporan Kematian Masif Akibat Vaksin Covid-19 mRNA
Freepik
Ilustrasi - Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, MHK-IM tegaskan narasi mengenai prediksi kematian akibat vaksin mRNA ini keliru atau tidak benar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar bahwa penerima vaksin Covid-19 Messenger RNA (mRNA) akan meninggal dalam tiga hingga lima tahun ke depan. 

Terkait hal ini, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, MHK-IM tegaskan narasi mengenai prediksi kematian akibat vaksin mRNA ini keliru atau tidak benar.

Prof Hinky menjelaskan, setelah pemberian vaksin Covid-19, dilakukan sudah Post-Marketing Surveillance (PMS). 

Dilihat bagaimana keadaan orang yang menerima vaksin. 

"Apabila dihitung sekarang, sudah lebih dari 3 tahun vaksin itu diberikan. Kalau ada kematian secara masif (akibat vaksin) pasti sudah ada datanya di Post-Marketing Surveillance," jelas Prof Hinky dilansir dari website resmi Kemenkes, Senin (10/6/2024).

Sampai saat ini, belum ada laporan di jurnal atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kematian masif setelah 3 tahun karena vaksin mRNA.

Berita Rekomendasi

"Tidak ada satupun laporannya. Di Indonesia, juga tidak ada laporan seperti itu," imbuhnya. 

Informasi yang sama terjadi pada 2022, sebuah video beredar di media sosial mengklaim bahwa vaksin Covid-19 mRNA dapat menyebabkan kematian pada lansia di atas 70 tahun dalam 2 hingga 3 tahun setelah vaksinasi. 

Pernyataan dalam video tersebut adalah tidak benar.

Hingga kini, belum ada hasil penelitian yang dapat membuktikan kematian pasca-vaksinasi disebabkan oleh vaksin secara langsung. 

Baca juga: Ketua Komnas KIPI Tegaskan Vaksin Tidak Sebabkan Kekebalan Runtuh

Kasus kematian pasca-vaksinasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, hormon, dan penyakit bawaan.

“Itu juga tidak benar, ya. Kematian lansia mungkin akibat komorbid atau memang dia terinfeksi Covid-19. Sampai sekarang, tidak ada laporan soal vaksin COVID-19 mRNA menyebabkan kematian pada lansia,” tutup Prof Hinky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas