Inggris Siap Kirim Bantuan Persenjataan Tambahan untuk Ukraina
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan paket senjata itu akan memastikan bahwa Ukraina memiliki alat untuk mempertahankan negara mereka
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Inggris akan mengirim paket persenjataan tambahan berupa artileri, drone dan amunisi untuk membantu Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan paket senjata itu akan memastikan bahwa Ukraina memiliki alat untuk mempertahankan negara mereka dari invasi yang dilancarkan militer Rusia.
Dikutip dari BBC, Jumat (22/7/2022) pengumuman tersebut disampaikan Wallace menyusul janji pemerintah Inggris bulan lalu yang akan memberi bantuan sebesar 1 miliar euro dalam bentuk dukungan militer ke Kyiv.
Baca juga: Gudang Senjata Ukraina Hancur Lebur Dihajar Rudal Rusia, Ribuan Alat Perang Kiriman Barat Rusak
Sementara itu, Rusia mengatakan bahwa fokus militernya untuk saat ini tidak lagi terbatas pada wilayah Ukraina timur.
Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah pada hari Rabu (20/7/2022), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyiratkan strategi Moskow telah berubah, setelah negara-negara Barat memasok Ukraina dengan senjata yang semakin kuat.
“Dukungan terbaru dari Inggris akan mencakup lebih dari 20 senjata self-propelled M109 155mm dan 36 senjata artileri L119 105mm,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Selain itu, tambahan sebanyak 50.000 butir amunisi untuk artileri era Soviet Ukraina juga telah dijanjikan, bersama dengan drone dan setidaknya 1.600 senjata anti-tank.
Jack Watling dari Royal United Services Institute mengatakan, paket bantuan terbaru dari Inggris sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan Ukraina.
“Beberapa senjata yang ditawarkan mampu mengungguli artileri Moskow,” tegasnya.
Baca juga: Tak Puas Pasok Senjata, AS Ingin Kirimkan Pesawat Tempur ke Ukraina
Amerika Kirim HIMARS Tambahan ke Ukraina
Amerika Serikat akan menambah pengiriman sebanyak empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) ke Ukraina.
“Kami akan terus menemukan cara inovatif untuk mempertahankan dukungan jangka panjang kami untuk angkatan bersenjata Ukraina dan kami akan menyesuaikan bantuan untuk memastikan bahwa Ukraina memiliki teknologi dan persenjataan untuk dapat mempertahankan diri,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada awal pertemuan virtual dengan sekutu di Ukraina seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/7/2022).
Sebelumnya, Ukraina telah meluncurkan serangan yang mengarah ke 30 pusat logistik dan amunisi Rusia dengan menggunakan beberapa sistem peluncur roket yang baru-baru ini dipasok oleh Barat.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan virtual, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan, Ukraina telah menggunakan HIMARS untuk menyerang titik komando dan kontrol Rusia, jaringan logistik dan situs pertahanan udara di Ukraina.
Baca juga: Berpidato di Kongres AS, Ibu Negara Ukraina Minta Lebih Banyak Bantuan Senjata
“Sekitar 200 pasukan Ukraina telah dilatih untuk mengoperasikan HIMARS dan tidak ada sistem yang dihancurkan oleh pasukan Rusia,” kata Milley.
Sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih tepat sasaran jika dibandingkan dengan sistem artileri era Soviet yang dimiliki Ukraina.
Sementara itu, Austin mengatakan bahwa tambahan empat HIMARS ke Ukraina juga akan mencakup peluru untuk beberapa sistem peluncur roket serta amunisi artileri.
Secara terpisah, Kepala Staf Angkatan Udara AS Jenderal Charles "CQ" Brown mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya berencana untuk mengadakan pelatihan bagi pilot Ukraina sebagai bagian dari proyek untuk membangun angkatan udara Ukraina di masa depan.
“Sejumlah opsi berbeda sedang dipertimbangkan untuk membantu pasukan Ukraina, termasuk pelatihan untuk pilot. Namun, tidak ada keputusan yang dibuat untuk saat ini,” ujar Milley.