Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Belarusia: Invasi di Ukraina Harus Segera Diakhiri untuk Hindari Potensi Perang Nuklir

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mendorong Moskow, Kyiv dan sekutu Barat untuk menyepakati penghentian invasi di Ukraina

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Presiden Belarusia: Invasi di Ukraina Harus Segera Diakhiri untuk Hindari Potensi Perang Nuklir
Sergei SUPINSKY / AFP
Petugas pemadam kebakaran mengambil puing-puing dari sebuah bangunan yang rusak setelah serangan udara Rusia di kota Vinnytsia, Ukraina barat-tengah, pada 14 Juli 2022. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mendorong Moskow, Kyiv dan sekutu Barat untuk menyepakati penghentian invasi di Ukraina 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MINSK – Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mendorong Moskow, Kyiv dan sekutu Barat untuk menyepakati penghentian invasi di Ukraina untuk menghindari jurang perang nuklir.

“Kita harus berhenti, mencapai kesepakatan, mengakhiri operasi dan perang di Ukraina,” kata Lukashenko seperti dilansir dari aljazeera, Jumat (22/7/2022).

“Mari kita berhenti dan kemudian kita akan mencari cara untuk melanjutkan hidup tanpa memikirkan jurang perang nuklir,” imbuhnya.

Baca juga: Inggris Siap Kirim Bantuan Persenjataan Tambahan untuk Ukraina

Sementara itu, pejabat Rusia mengatakan bahwa Moskow hanya akan mengizinkan penggunaan senjata nuklir jika dihadapkan dengan ancaman eksistensial.

Lukashenko menyebut, pihak Barat yang memancing perang di Ukraina. “Mereka (Barat) telah mengobarkan perang dan terus melanjutkannya,” kata Lukashenko.

Sebelumnya, Moskow mengerahkan ribuan pasukan ke wilayah Belarusia dengan dalih latihan militer sebelum meluncurkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Berita Rekomendasi

Lukashenko juga bersikeras bahwa pemerintah Ukraina dapat mengakhiri konflik jika pihak berwenang memulai kembali pembicaraan damai yang terhenti dengan Moskow dan menerima tuntutannya.

"Semuanya tergantung pada Ukraina," katanya.

Baca juga: Kepala Dinas Intelijen MI6: Setengah dari Mata-mata Rusia di Eropa Diusir Sejak Invasi ke Ukraina

Lukashenko mendesak pihak berwenang Ukraina untuk duduk di meja perundingan dan menyepakati untuk tidak lagi mengancam Rusia.

Di sisi lain, pembicaraan tatap muka antara negosiator Rusia dan Ukraina yang diadakan di Turki pada akhir Maret gagal menghasilkan terobosan apa pun untuk mengakhiri perang.

Pada Rabu (20/7/2022), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan tidak masuk akal melanjutkan diskusi untuk saat ini dan menuduh Kyiv tidak memiliki keinginan untuk membahas apa pun dengan sungguh-sungguh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas