Ahli Khawatir Cacar Monyet Bisa Jadi Penyakit Menular Seksual Baru di Amerika Serikat
Dengan lonjakan kasus Monkeypox di AS, para ahli telah memperingatkan bahwa cacar monyet berada di ambang menjadi penyakit menular seksual (PMS).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Penyakit ini utamanya menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, tetapi juga dapat ditularkan melalui pakaian yang digunakan oleh seseorang dengan cacar monyet.
Meskipun telah menyebar melalui populasi seperti penyakit menular seksual, para pejabat mengamati jenis penyebaran lain yang dapat memperluas wabah.
Pada Jumat lalu, otoritas kesehatan AS mencatat ada dua anak dan delapan wanita yang positif cacar monyet.
Gejalanya meliputi demam, nyeri tubuh, kedinginan, kelelahan, dan benjolan di bagian tubuh.
Penyakit ini relatif ringan pada kebanyakan pasien pria, dan tidak ada kasus meninggal di AS.
Tetapi orang dapat terjangkit selama berminggu-minggu, dan lukanya atau lesinya bisa sangat menyakitkan.
Diketahui, per-20 Juli 2022, WHO mengumumkan ada 14.000 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dari lebih dari 70 negara, dengan lima pasien meninggal dunia di Afrika.
Straits Times melaporkan, pada Sabtu (23/7/2022), WHO mengumumkan cacar monyet berstatus "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional".
Kesulitan Melacak Kasus
Meski penyakitnya mudah diidentifikasi dan biasanya menyebar melalui kontak dekat pasien, pejabat kesehatan AS rupanya cukup kesulitan melacak kasus cacar monyet.
Pelacakan kontak biasanya terhalang karena pria yang terinfeksi mengaku tidak tahu nama orang-orang yang berhubungan seks dengannya.
Beberapa pasien bahkan mengaku melakukan hubungan seksual dengan beberapa orang asing sebelum terinfeksi.
AS kini berusaha menanggulangi wabah ini dengan vaksin Jynneos yang dilisensikan di AS pada 2019, dan sejak tahun lalu direkomendasikan untuk melawan monkeypox.
Hingga minggu ini, pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 191.000 dosis, dan ada 160.000 lagi yang siap dikirim.