Terbang dari Beijing ke Jepang, Presiden Jokowi Tiba di Bandara Haneda Tengah Malam
Rombongan Presiden Jokowi mendarat di bandara Haneda Tokyo skeitar jam 12 tengah malam tadi dan langsung menuju hotel bintang lima di Hibiya Tokyo.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat di bandara internasional Haneda Tokyo skeitar jam 12 tengah malam tadi dan langsung menuju hotel bintang lima di Hibiya, Tokyo, untuk beristirahat hingga pagi ini dalam keadaan sehat beserta ibu Iriana.
Selain Dubes Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi yang menjemput Presiden Jokowi juga dua menteri yaitu Menko Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Petugas protokoler Jepang juga ikut menjemput beserta pejabat tinggi kementerian luar negeri Jepang lainnya.
Tiba di hotel, Presiden Jokowi beserta ibu Iriana langsung menuju ruangan istirahat.
Agenda Jokowi selama di Jepang hari ini sebagai berikut:
Pukul 10: 20-10: 30 Kunjungan ke kantor Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Nagatacho disambut dengan Pengawal kehormatan oleh penjaga kehormatan
Pukul 10: 30-11: 30 Pertemuan Puncak Jepang-Indonesia di Kediaman Resmi PM Jepang Fumio Kishida
Pukul 11: 35-11: 50 Siaran pers bersama kedua Kepala Negara di Kantor PM Jepang
Pukul 12:00-13:00 Makan siang yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri di Kediaman Resmi PM Jepang
Baca juga: China Siap Impor 1 Juta Ton CPO dari Indonesia
Pukul 16: 00-16: 30 Kunjungan resmi kepada Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri di rumah kediaman resmi Istana Kekaisaran Jepang.
Seorang analis Jepang-Indonesia menilai pertemuan ini snagatlah penting apalagi dalam kaitan pertemuan G20 di Banli.
Baca juga: Hari Ini Presiden Joko Widodo Dijadwalkan Bertemu Perdana Menteri Jepang dan Kaisar Jepang
“Jepang merupakan mitra ekonomi yang penting mungkin dapat kerjasama ekonomi di bidang energi terbarukan untuk dekarbonisasi dan industri yang berkaitan dengan kendaraan listrik, serta untuk mempererat hubungan dengan Indonesia," sebutnya.
“Negara-negara seperti Jepang dan China penting untuk menjadikan G20 sebagai tempat di mana kita dapat menyelesaikan banyak tantangan global yang kita hadapi saat ini dan untuk memastikan KTT di Bali," lanjutnya.