Kelompok ISIS Klaim Serang Pos Pasukan Kurdi Pro-AS di Suriah Utara
Kelompok ISIS mengklaim telah menyerang pos pemeriksaan pasukan Kurdi pro-AS di Suriah utara. Serangan diklaim menewaskan sejumlah pejuang Kurdi.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Serangan Teroris di Idlib
Perkembangan lain, kelompok militan bersenjata yang berbasis di wilayah barat laut Suriah di Greater Idlib telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak mereka ke pasukan Suriah.
Eskalasi dimulai pada akhir 2 Juli, ketika dua drone bersenjata darurat diluncurkan dari wilayah tersebut di Pangkalan Udara Hmeimim Rusia di pedesaan selatan Lattakia.
Kedua drone dicegat pertahanan udara Rusia. Tidak ada korban jiwa atau kerugian material yang dilaporkan sebagai akibat dari serangan yang gagal tersebut.
Serangan itu dipersalahkan pada Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) yang berafiliasi dengan al-Qaeda, penguasa de facto Greater Idlib.
Kelompok teroris memproduksi dan mengoperasikan beberapa jenis drone bunuh diri.
Pada 21 Juli sebagai tanggapan nyata terhadap serangan pesawat tak berawak, pesawat tempur Angkatan Udara Rusia melakukan serangkaian serangan udara di kota Jdayde dan Yacubiyeh, yang terletak di pedesaan barat Idlib.
Lima orang, termasuk tersangka anggota HTS, diduga tewas dalam serangan udara tersebut.
Pada hari yang sama, HTS dan sekutunya yang didukung Turki menembaki beberapa kota yang dikuasai pemerintah di sekitar Greater Idlib.
Akibat penembakan itu, dua warga sipil tewas dan lima lainnya terluka di kota-kota al-Suqaylabiyah, al-Baraka, Nobol Elkhatib dan Jurin di pedesaan barat laut Hama.
Pasukan Suriah merespons pada hari yang sama dengan menembaki berbagai bagian Greater Idlib.
Dua gerilyawan Ansar al-Tawhid yang berafiliasi dengan al-Qaeda, sekutu dekat HTS, tewas akibat serangan artileri di kota Fatterah di pedesaan Idlib selatan.
Pada 24 Juli, dua drone bunuh diri darurat, yang diluncurkan dari Greater Idlib, menargetkan upacara pembukaan sebuah gereja simbolis yang membawa nama “Hagia Sophia” di kota al-Suqaylabiyah di pedesaan utara Hama.
Hanya satu drone yang meledak saat terjadi benturan. Serangan pesawat tak berawak itu menewaskan seorang pria dan melukai sedikitnya 12 orang lainnya.