Sempat Diancam China, Nancy Pelosi Tak Menyebutkan Taiwan dalam Rencana Perjalanan ke Asia
Ketua DPR AS Nancy Pelosi tidak mencantumkan Taiwan dalam rencana kunjungan ke Asia pada pekan ini setelah sebelumnya China sempat melayangkan ancaman
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Sehingga Beijing menentang semua tindakan yang mendukung Taiwan sebagai negara berdaulat.
Ketegangan soal rencana Pelosi sempat disinggung Presiden China Xi Jinping dalam sambungan telepon bersama Presiden AS Joe Biden.
Kepada Biden, ia memperingatkan agar AS tidak main-main dengan integritas teritorial China.
"Mereka yang bermain api akan binasa karenanya," kata Xi.
AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi memelihara hubungan persahabatan dan secara hukum berkewajiban menyediakan senjata untuk membela diri.
Pemerintah Taiwan tidak akan mengomentari kunjungan Pelosi karena menyeimbangkan keinginannya untuk menjaga keamanan status quo sambil juga mengembangkan hubungannya dengan AS.
Sebenarnya sudah banyak delegasi AS yang melakukan kunjungan tidak resmi ke Taiwan dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun jika terjadi, Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan menjadi pejabat tertinggi Amerika yang berkunjung ke sana sejak 1997.
Sebelumnya, Biden sempat menanggapi kabar kunjungan Pelosi ini dengan menyatakan bahwa militer tidak menganggap ini ide bagus.
China Gelar Latihan
Pada Sabtu lalu, militer China menggelar latihan militer di lepas pantai di seberang Taiwan, lapor Guardian.
Ini terjadi setelah Beijing memperingatkan Nancy Pelosi supaya membatalkan rencana kunjungan ke Taiwan.
Baca juga: Presiden China Peringatkan Biden soal Taiwan: Jika Anda Bermain Api, Anda akan Terbakar
Media pemerintah Xinhua melaporkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan latihan tembak-menembak di dekat Pulau Pingtan di lepas pantai Provinsi Fujian dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam pada Sabtu (30/7/2022).
Administrasi Keselamatan Maritim memperingatkan kapal untuk menghindari daerah tersebut.
Latihan semacam itu biasanya melibatkan artileri.
Pengumuman satu kalimat itu tidak memberikan indikasi apakah latihan itu juga dapat mencakup rudal, pesawat tempur, atau senjata lainnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.