Senator Krimea Sebut Ledakan di Markas Armada Laut Hitam sebagai Serangan Teroris
Pejabat Krimea menyebut insiden ledakan di wilayah markas Armada Laut Hitam di Sevastopol pada Hari Angkatan Laut sebagai serangan teroris.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Senator dari Republik Krimea Olga Kovitidi mencap insiden ledakan di wilayah markas Armada Laut Hitam di Sevastopol pada Hari Angkatan Laut sebagai serangan teroris, Minggu (31/7/2022).
Dia menambahkan, sejauh ini belum bisa disebutkan secara pasti dari mana tepatnya serangan itu berasal.
"Insiden yang terjadi di Sevastopol adalah aksi teroris," kata Kovitidi.
"Petugas FSB sedang bekerja di tempat, hingga kesimpulan dari aparat penegak hukum, tidak ada satu orang waras pun yang dapat mengatakan di mana dan bagaimana serangan ini dilakukan," imbuhnya.
"Serangan drone akan diberikan sanksi. penilaian yang tepat dengan kesimpulan tertentu," katanya kepada TASS.
Untuk dicatat, berdasarkan penelusuran Google, Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia adalah badan keamanan utama Rusia dan badan penerus utama KGB Uni Soviet; pendahulu langsungnya adalah Federal Counterintelligence Service yang direorganisasi menjadi FSB pada tahun 1995.
Baca juga: Serangan Rusia di Mykolaiv Menewaskan Taipan Gandum Ukraina
Lebih lanjut, Kovitidi menambahkan bahwa semua korban ledakan menerima bantuan medis yang diperlukan, tidak ada yang mengancam kehidupan mereka.
Alat peledak berdaya rendah dipasang pada drone
Pada Minggu pagi (31/7/2022), sebuah alat peledak berdaya rendah yang dipasang pada drone darurat meledak di markas Armada Laut Hitam di Sevastopol.
Seperti yang dilaporkan Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev, enam orang terluka akibat ledakan itu, dua di antaranya dalam kondisi rata-rata.
"Tidak ada korban jiwa, enam orang luka-luka, dua dalam kondisi sedang, sisanya dalam kondisi stabil," kata Razvozhaev.
Perayaan yang direncanakan di kota untuk Hari Angkatan Laut Rusia telah dibatalkan karena masalah keamanan.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-159: Ratusan Ribu Warga Sipil Donetsk Didesak Mengungsi
Sebelumnya, Razvozhaev menulis di saluran Telegramnya tentang serangan, mungkin menggunakan drone, di markas Armada Laut Hitam di Sevastopol.
Sebelumnya, layanan pers armada melaporkan bahwa alat peledak berdaya rendah yang dipasang pada drone darurat meledak di wilayah markas.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)