Profil Ranjau Kupu-kupu, Senjata Mini Penebar Maut yang Bertebaran di Donetsk
Ranjau kupu-kupu (PFM-1) yang terlarang bertebaran di kota Donetsk, yang kini dikuasai paskan Rusia dan milisi Republik Donetsk.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Kemasan ini memiliki pin logam yang terpasang pada sekering masing-masing tambang untuk mencegah ledakan dini.
Setelah ranjau berada di atas lokasi yang direncanakan, dilepaskan dari dispenser dan 'terbang' ke tanah.
Sayap tipis membantu memperlambat penurunannya dan menyebarkan ranjau ke area yang lebih luas.
Setelah dilepaskan, pin pengunci dilepas dan ranjau dapat meledak dalam waktu 40 menit setelah dilepaskan. Kadang-kadang juga dikenal jenis bom klister atau tandan.
Secara teknis, ranjau ini bisa diluncurkan dari mortir, helikopter dan pesawat terbang dalam jumlah besar.
Bentuk dan warnanya yang cerah menarik bagi anak-anak, menginspirasi klaim bahwa mereka sengaja dirancang agar terlihat seperti mainan.
Karena ranjaunya kecil dan ringan, ranjuau petal dapat terbawa aliran air dan bergerak ke hilir setelah hujan lebat atau saat salju mencair.
Pada 2017, pemerintah Belarus mengumumkan mereka telah menghancurkan persediaan ranjau PFM-1.
Sebanyak 78 kontainer ranjau PFM-1 terakhir yang dikuasai Belarus dihancurkan sebagai puncak upacara penutupan yang menandai penghapusan persediaan ranjau darat mereka.
Pada November 2008, Ukraina melaporkan telah memusnahkan 101.088 ranjau PFM-1. Ukraina menyatakan persediaan ranjau PFM-1 pada 1999 adalah 6.000.000 unit.(Tribunnews.com/Wikipedia/Telegram/EvaKBartlett/xna)