Zelensky Mengecap Tindakan Mantan Kanselir Jerman Menjijikkan Buntut Pertemuan dengan Putin
Presiden Zelensky kritik mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder yang menyebut Rusia ingin solusi yang dinegosiasikan terkait perang di Ukraina.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Bahkan menurutnya, menjauhkan diri dari Putin saat ini tidak akan membantu situasi.
Selain mendapat cemoohan dari publik Jerman karena sikap pro-Rusia, Schroeder telah dilucuti haknya atas jabatan yang didanai publik.
Saat menjabat kanselir, Gerhard Schröder adalah pendukung kuat proyek pipa Nord Stream yang digunakan untuk memasok gas Rusia langsung ke Jerman.
Ia menjadi petinggi di beberapa perusahaan energi Rusia seperti Nord Stream AG, Rosneft, dan Gazprom seusai mundur dari jabatannya.
Namun, setelah kritik keras, Schroeder pada bulan Mei mundur dari dewan perusahaan minyak milik negara Rusia Rosneft dan menolak nominasi untuk posisi dewan di Gazprom.
Zelensky Ingin Bicara dengan Xi Jinping
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengaku ingin bicara secara langsung dengan Presiden China Xi Jinping mengenai konflik Rusia dan Ukraina.
Zelensky juga menegaskan, Kyiv sejak sebelum konflik telah berusaha menjalin hubungan dekat dengan Beijing.
Keinginan ini diutarakan Zelensky dalam wawacara eksklusif dengan media South China Morning Post (SCMP) yang terbit pada Kamis (4/8/2022).
Ia mendesak China menggunakan pengaruh politik dan ekonominya kepada Rusia agar perang berakhir.
"(China) adalah negara yang sangat kuat. Ini adalah ekonomi yang kuat. Jadi (itu) secara politik, ekonomi dapat mempengaruhi Rusia. Dan China (juga) anggota tetap dewan keamanan PBB," kata Zelensky.
Wawancara dengan SCMP merupakan interviu pertama Zelensky dengan media Asia sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Ia mengaku terakhir kali berbicara dengan Xi Jinping setahun yang lalu.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-162: PBB Selidiki Ledakan di Barak Olenivka
"Saya ingin berbicara langsung. Saya melakukan satu percakapan dengan Xi Jinping setahun yang lalu," kata presiden dalam laporan SCMP.