Peringatan 77 Tahun Bom Atom Hiroshima Jepang, Korban Berharap Tak Ada Perang Lagi di Dunia
Bue Suzuki, salah seorang korban akibat bom atom Hiroshima berharap agar jangan ada lagi perang di dunia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bue Suzuki, salah seorang korban akibat bom atom Hiroshima berharap agar jangan ada lagi perang di dunia.
Hal itu disampaikan Bue Suzuki, seorang mantan perawat yang kini berusia 95 tahun saat peringatan ke-77 tahun jatuhnya bom atom di Hiroshima, Jepang hari ini, Sabtu (6/8/2022).
"Saya merasakan sendiri sakitnya dan susahnya waktu itu saat bom jatuh di Hiroshima," ungkap mantan perawat itu saat tampil di TV NHK.
Saat peristiwa bom atom 77 tahun lalu, Bue Suzuki masih berusia 18 tahun.
Baca juga: Sejarah Ledakan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, Peristiwa Berdarah Buat Jepang Menyerah Perang
Ketika itu Bue Suzuki berada sekitar 1,5 km jauhnya dari pusat jatuhnya bom di Hiroshima.
Suzuki khusus datang dari Kanagawa ke Hiroshima, Jumat (5/8/2022) naik Shinkansen kereta peluru untuk berdoa dan memperingati 77 tahun jatuhnya bom atom di Hiroshima hari ini.
Hiroshima akan memperingati 77 tahun pengeboman atom di Taman Perdamaian Hiroshima.
Siaran langsung hari doa yang disambut di tengah meningkatnya ketegangan atas senjata nuklir, termasuk ancaman nuklir Rusia.
Di depan monumen peringatan, masyarakat umum diizinkan masuk sampai 07.00 pagi. Sembahyang bersama dilanjutkan dari subuh.
Pada Upacara Peringatan Perdamaian mulai pukul 08.00 pagi ini, Perdana Menteri Fumio Kishida dijadwalkan akan hadir.
Juga perwakilan dari 101 negara dan Uni Eropa dan Sekretaris Jenderal PBB Guterres juga akan hadir.
Usia rata-rata orang yang selamat dari bom atom melebihi 84 tahun.
Baca juga: PM Jepang Meminta Maaf, Terlambat Datang Satu Menit di Acara Peringatan Bom Atom Nagasaki
Pesan dari Hiroshima, kota bom atom, menyerukan penghapusan senjata nuklir agar umat manusia tidak pernah terkena tragedi senjata nuklir.
Suzuki juga membaca berita perang Ukraina dan Rusia menyatakan kesedihannya yang mendalam.
"Sebaiknya segera berhenti perang karena saya sendiri pernah merasakan betapa pahitnya perang di masa lalu apalagi dengan jatuhnya bom atom," kata Suzuki.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.