Ledakan Besar Hancurkan Pangkalan Udara Rusia di Krimea, Diduga Serangan Rudal Jarak Jauh Ukraina
Pangkalan Udara Rusia, Saky, yang berada jauh di belakang garis depan di Krimea dihancurkan oleh beberapa ledakan besar, menewaskan 1 orang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pangkalan udara Rusia di Krimea hancur karena beberapa ledakan besar.
Serangan tersebut menewaskan sedikitnya satu orang.
Namun, belum dapat dipastikan apakah situs tersebut merupakan sasaran serangan rudal jarak jauh Ukraina.
Dikutip The Guardian, beberapa video beredar di media sosial menunjukkan ledakan dan awan hitam membentuk jamur terlihat dari pangkalan militer Saky, Novofedorivka pada Selasa sore (9/8/2022).
Serangan itu memicu pertanyaan tentang bagaimana situ yang berada lebih dari 100 mil (160 kilometer) dari garis depan mendapat serangan.
"Kami mengalami ledakan di lapangan terbang. Semua jendela pecah," kata Wakil Kepala Pemerintah setempat, Viktoria Kazmirova kepada TASS.
Baca juga: Rusia Diklaim Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Menhan Ukraina, Dijanjikan Upah Rp 2,228 Miliar
Lebih jauh, tak lama seorang pejabat senior Ukraina muncul dan mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi tidak memberikan rincian lebih lengkap.
Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa ledakan itu terjadi sekitar pukul 15.20 waktu setempat.
"Beberapa amunisi penerbangan diledakkan di area penyimpanan," terang Kementerian tersebut.
Kini, pihak terkait tengah mencoba mencari tahu penyebab insiden tersebut.
Turis ketakutan
Turis Rusia yang berlibur di pantai terdekat terlihat takut dan pergi.
Penduduk setempat mengatakan kepada salah satu situs berita Rusia bahwa ledakan berlangsung selama satu jam.
Baca juga: Pentagon Mengaku Kirimi Ukraina Rudal Anti-Radar untuk Targetkan Rusia
Kepala Krimea yang ditunjuk Rusia Sergey Aksyonov mengatakan satu orang tewas.
Sebelumnya, dia telah merekam pernyataan video di dekat lokasi, dengan asap membubung di kejauhan, mengatakan bahwa kru ambulans dan petugas medis berada di tempat kejadian.
Dikutip Al Jazeera, Departemen Kesehatan Krimea mengatakan satu warga sipil tewas dan delapan lainnya terluka.
Selama sebulan terakhir, Ukraina telah menunjukkan kemampuannya untuk menyerang lebih dalam dan lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia menggunakan artileri roket HIMARS, yang memiliki jangkauan sekitar 50 mil.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)