Rusia Tuding Pasukan Ukraina Tembaki Warga di Dekat PLTN Zaporizhzhia, Satu Warga Sipil Tewas
Vladimir Rogov, melaporkan dalam sebuah postingan Telegram, seorang penduduk lokal berusia 49 tahun tewas dalam serangan itu.
Editor: Hendra Gunawan
Dia mengungkapkan bahwa stasiun telah bekerja dalam mode darurat "sejak hari-hari pertama permusuhan."
“Kebutuhan stasiun itu sendiri, cadangan 6 kV, hilang, kami bekerja dalam mode yang sangat berbahaya,” katanya, seraya menambahkan bahwa salah satu turbin harus dimatikan setelah serangan roket Ukraina.
Jika aksi militer berhenti, kata Zelensky, pabrik tersebut dapat “dipulihkan dalam waktu seminggu.”
“Untungnya, stasiun tersebut belum mengalami kerusakan parah, kecuali pembangkit listrik tenaga air nomor tiga yang terbakar pada Maret lalu, butuh waktu 1,5 tahun untuk menyelesaikan pekerjaannya,” katanya.
Pernyataan Zelensky datang sehari setelah Kirill Stremousov, wakil kepala administrasi militer-sipil Wilayah Kherson, mengungkapkan bahwa kota Novaya Kakhovka telah kembali diserang oleh “nasionalis Ukraina” tetapi “tidak ada kerusakan nyata” yang ditimbulkan. “Pembangkit listrik tenaga air tidak rusak,” katanya.
Pada hari Kamis, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa bencana nuklir dapat terjadi “setiap saat” di tengah penembakan “sembrono” terhadap pabrik Zaporozhye oleh pasukan Kiev.
"Serangan kriminal Kiev terhadap fasilitas infrastruktur nuklir mendorong dunia ke ambang bencana nuklir yang akan menyaingi Chernobyl," kata Nebenzia.
Menanggapi klaim Kiev bahwa Rusia adalah yang menargetkan pabrik dalam dugaan plot untuk mendiskreditkan Ukraina, diplomat tersebut mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki alasan untuk menargetkan fasilitas atau pasukannya sendiri, dan bahwa beberapa serangan terhadap fasilitas tersebut telah didokumentasikan dari Ukraina- memegang wilayah di Wilayah Dnepropetrovsk.
Departemen Luar Negeri AS, bagaimanapun, memihak Kiev dengan mendukung permintaan untuk zona demiliterisasi di sekitar pembangkit nuklir Zaporozhye dan menyerukan penarikan pasukan Rusia yang mengendalikan daerah tersebut. (Russia Today/DailyMail/TASS)