Presiden Korea Selatan Ingin Seoul jadi Satu di Antara Pemasok Senjata Utama Dunia
Bertepatan dengan 100 hari kerja, Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan Korea Selatan berencana menjadi salah satu dari empat pemasok senjata utama dunia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Presiden Korea Selatan Ingin Seoul jadi Satu di Antara Pemasok Senjata Utama Dunia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/yoon-suk-yeol-dilantik-menjadi-presiden-korea-selatan_20220510_161850.jpg)
Dilansir Straits Times, Yoon mengulangi seruannya kepada Korea Utara untuk mengakhiri pengembangan senjata nuklirnya dan memulai denuklirisasi dengan imbalan bantuan ekonomi "skala besar".
Dia telah menyerukan dialog dengan Pyongyang sejak kampanyenya untuk menjabat.
“Setiap dialog antara para pemimpin Selatan dan Utara, atau negosiasi antara pejabat tingkat kerja utama, tidak boleh menjadi pertunjukan politik, tetapi harus berkontribusi untuk membangun perdamaian substantif di semenanjung Korea dan di Asia timur laut,” katanya.
Komentar itu merupakan kritik nyata terhadap serangkaian pertemuan puncak yang melibatkan pendahulunya Moon Jae-in, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan Presiden AS saat itu Donald Trump.
Terlepas dari pertemuan itu, pembicaraan denuklirisasi terhenti pada 2019 dan Korea Utara mengatakan tidak akan memperdagangkan pertahanan diri, meskipun telah menyerukan diakhirinya sanksi.
Baca juga: Putin Ingin Perluas Hubungan Bilateral antara Rusia dan Korea Utara
![Gambar ini diambil pada tanggal 27 April 2022 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada tanggal 29 April menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil bagian dalam upacara parade untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA), di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korea-utara-kim-jong-un-parade-revolusi-rakyat-korea.jpg)
Korea Selatan tidak dalam posisi untuk menjamin keamanan Korea Utara jika menyerahkan senjata nuklirnya, tetapi Seoul tidak menginginkan perubahan rezim secara paksa di Korea Utara.
Uji coba rudal dan pengembangan nuklir Korea Utara baru-baru ini telah menghidupkan kembali perdebatan mengenai apakah Selatan harus mengejar senjata nuklirnya sendiri.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.