Albania Selidiki Motif Warga Rusia dan Ukraina Masuk ke Pabrik Militer Gramsh
Albania sedang menyelidiki motif dua warga negara Rusia dan satu warga negara Ukraina yang mencoba masuk ke pabrik militer Gramsh.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TIRANA – Pemerintah Albania sedang menyelidiki motif dua warga negara Rusia dan satu warga negara Ukraina yang mencoba masuk ke pabrik militer Gramsh.
Hari Sabtu (20/8/2022) lalu Kementerian Pertahanan Albania mengungkapkan, dua tentaranya terluka ringan setelah mencoba menghadang seorang pria berusia 24 tahun dari Rusia yang memasuki halaman pabrik militer Gramsh.
Petugas keamanan Albania juga menangkap seorang wanita Rusia berusia 33 tahun dan seorang pria Ukraina berusia 25 tahun.
Dikutip dari Reuters, Senin (22/8/2022) Menteri Pertahanan Albania, Niko Peleshi mengatakan terlalu dini untuk memastikan motif penangkapan warga negara Rusia dan Ukraina, tetapi Peleshi juga merujuk pada masalah geopolitik.
“Mengingat konteks regional yang luas dan konteks geopolitik, ini tidak dapat dianggap sebagai insiden sipil biasa, tetapi kami tidak dapat terburu-buru mengambil kesimpulan,” kata Peleshi, saat mengunjungi tentara Albania yang terluka di rumah sakit.
Sementara itu, Perdana Menteri Albania, Edi Rama mengatakan, ketiga orang asing itu diduga melakukan spionase.
Baca juga: Albania Tangkap Dua Warga Rusia dan Satu Warga Ukraina yang Lakukan Spionase di Pabrik Militer
Menurut media yang berbasis di Tirana, ketiga tersangka adalah blogger yang sering mengunjungi pangkalan militer yang ditinggalkan dan pabrik besar lainnya di berbagai negara.
Di sisi lain, ketika Albania berada di bawah kekuasaan komunis, pabrik Gramsh digunakan untuk memproduksi senapan AK 47 yang dirancang Rusia.
Situs web kementerian itu mengatakan bahwa pabrik tersebut saat ini menyediakan layanan manufaktur untuk industri pertahanan, selain itu juga digunakan untuk membongkar senjata kecil dan amunisi.
Baca juga: Albania Serahkan Pangkalan Angkatan Laut Pashaliman ke NATO
Dalam insiden serupa, kepolisian Albania pada hari Minggu (21/8) juga menangkap empat warga negara Ceko yang saat itu berada di pabrik militer Polican.
Kepolisian setempat mengatakan, dua wanita Ceko awalnya terlihat di luar pabrik dan dua pria lainnya ditemukan di dalam terowongan.
Seperti halnya pabrik Gramsh, pabrik militer Polican juga digunakan untuk memproduksi amunisi untuk senapan AK 47 buatan Rusia, granat tangan, ranjau anti-personil dan anti-tank.