Gara-gara Invasi, Nama-nama Jalan Berbau Rusia di Kyiv Bakal Diganti
Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko menegaskan sebanyak 95 jalan yang dinamakan hal-hal yang berhubungan dengan Rusia dan Uni Soviet segera diganti.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KYIV -- Tak ingin lagi berkaitan dengan Rusia, Ukraina melakukan segala hal bahkan negara tersebut akan mengganti nama jalan di ibukotanya.
Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko menegaskan sebanyak 95 jalan yang dinamakan hal-hal yang berhubungan dengan Rusia dan Uni Soviet segera diganti.
Klitscko mengatakan, nama-nama jalan tersebut bakalan diganti dengan nama-nama baru yang digunakan berkaitan dengan sejarah Ukraina.
Hal ini diungkapkannya sehari setelah perayaan hari jadi Ukraina yang ke-31 tahun melalui akun telegram pribadinya.
"Nama baru harus mengabadikan memori peristiwa sejarah penting Ukraina, serta tokoh-tokoh terkenal dan pahlawan yang memuliakan Ukraina dan berjuang untuk kemerdekaan negara kita," tulis Klitschko, seperti dikutip Kontan dari Reuters, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Kedutaan Rusia Kecam Klaim AS soal Kejahatan Perang, Sebut sebagai Tuduhan Palsu
Untuk saat ini, Klitschko menyatakan, proses penggantian nama masih jauh dari kata selesai, namun program ini akan terus dilanjutkan.
Salah satu jalan kini berubah nama menjadi "London", ibu kota Inggris yang menjadi salah satu sekutu Ukraina yang paling setia.
Sementara jalan lainnya dinamai "Jalan Kelahiran Kembali Ukraina" untuk mencerminkan semangat perjuangan.
Kalimat itu pertama kali digemakan Presiden Vlodomyr Zelensky pada perayaan hari kemerdekaan Ukraina.
Zelensky menyebut Ukraina kini telah dilahirkan kembali ketika Rusia menyerang.
Jalan lainnya, yang dulu dinamai berdasarkan nama keluarga menteri pertahanan Uni Soviet, kini dinamai berdasarkan resimen Azov.
Langkah ini diprediksi akan membuat marah Rusia yang secara vokal membela warisan Sovietnya di Eropa.
Resimen Azov merupakan bagian dari Garda Nasional Ukraina dan dianggap sangat penting bagi perjuangan Ukraina dalam melawan Rusia.
Baca juga: MENGERIKAN! Rudal Rusia Hantam Kereta Ukraina, 200 Prajurit Tewas, Ukraina Ancam Tangkap Putin
Namun, oleh Rusia, resimen berpandangan kanan ini dianggap organisasi teroris.
Sejak Rusia menginvasi pada Februari lalu, Ukraina telah mempercepat program "derusifikasi", sebuah program untuk melepaskan segala pengaruh pemerintahan Rusia dan Uni Soviet yang ada di negara tersebut. (Prihastomo Wahyu Widodo)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "95 Nama Jalan di Kiev Diganti Demi Hilangkan Unsur Rusia dan Uni Soviet"