Kecanggihan Mikro Drone Black Hornet Kiriman Inggris, Ukraina Bisa Intai Rusia Tanpa Terdeteksi
Inggris akan memberikan ratusan mikro-drone Black Hornet buatan Norwegia untuk membantu Ukraina mengintai pergerakan pasukan militer Rusia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Norwegia dan Inggris bekerja sama untuk memberikan bantuan persenjataan berupa ratusan mikro-drone Black Hornet kepada Ukraina.
Kementerian Pertahanan Norwegia pada Rabu (24/8/2022) lalu, mengumumkan Inggris akan membeli drone mikro Black Hornet untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Bantuan mikro-drone itu bernilai sekitar 90 juta kroner Norwegia atau sekira $9,1 juta (Rp134,8 miliar).
Dilansir Newsweek, paket bantuan Norwegia-Inggris ini mencakup drone, suku cadang, peralatan transportasi hingga pelatihan.
Mikro-drone Black Hornet telah digunakan 19 negara sekutu NATO.
Termasuk di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman, lapor The Debrief.
Baca juga: Vladimir Putin Tambah 137.000 Tentara, Invasi Rusia ke Ukraina Semakin Masif
AS dan Inggris secara khusus menggunakannya selama misi operasi di Afghanistan.
Menteri Pertahanan Norwegia, Bjorn Arild Gram menyebut drone mikro Black Hornet mudah dioperasikan, kuat, sulit dideteksi dan sangat cocok untuk pertempuran di daerah perkotaan.
Kendaraan udara tak berawak atau UAV ini berfungsi sebagai pengintaian dan identifikasi target.
Dengan senjata baru ini, Ukraina mampu memata-matai pasukan militer Rusia tanpa terdeteksi.
Drone Black Hornet memiliki bentuk serupa helikopter mainan anak-anak.
Berukuran sekitar 10 cm dan berat 16 gram, The Debrief dalam laporannya mengatakan bahwa Black Hornet merupakan drone mikro militer operasional terkecil di dunia.
Black Hornet diproduksi Prox Dynamics of Norway, yang diakuisisi oleh FLIR Systems pada 2016.
Senjata pengintai ini memiliki jangkauan 1,2 mil dengan kecepatan tertinggi 11 mph dan night vision.