Sepertiga Wilayah Pakistan Terancam Tergenang Banjir, Pemerintah Minta Bantuan Internasional
Sepertiga wilayah Pakistan terancam tertutup air, pemerintah memohon bantuan internasional.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Pakistan memohon bantuan internasional atas banjir yang terjadi di negaranya.
Lebih dari 1.000 orang telah tewas dan sepertiga wilayah Pakistan terancam diliputi banjir.
Dilansir The Guardian, Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan pada Minggu (28/8/2022) malam bahwa banjir akan memperburuk situasi ekonomi Pakistan yang sudah mengerikan.
Banjir di Pakistan disebabkan oleh curah hujan musiman yang ekstrem selama berminggu-minggu serta gletser yang mencair.
Bhutto-Zardari menyebut bantuan keuangan sangat diperlukan saat ini.
"Ke depan, saya berharap tidak hanya Dana Moneter Internasional, tetapi komunitas internasional dan lembaga internasional untuk benar-benar memahami tingkat kehancuran," katanya.
Baca juga: Berita Foto : Potret Kerusakan Akibat Banjir Dahsyat di Pakistan
"Saya belum pernah melihat kehancuran skala ini, saya merasa sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata."
"Banyak panen yang menjadi mata pencaharian penduduk telah musnah."
"Jelas ini akan berdampak pada situasi ekonomi secara keseluruhan," katanya.
Pakistan juga tengah menghadapi inflasi yang tinggi, mata uang yang terdepresiasi dan defisit transaksi berjalan.
Bhutto-Zardari mengatakan dia berharap darurat banjir akan membujuk dewan IMF minggu ini untuk melepaskan $1,2 miliar sebagai bagian dari tahap ketujuh dan kedelapan dari program bailout Pakistan.
Bantuan asing pertama mulai mengalir ke Pakistan pada hari Senin dalam penerbangan dari Turki dan UEA.
Bantuan tersebut merupakan awal dari operasi bantuan besar-besaran untuk meringankan bencana banjir.
Sedikitnya 1.061 orang kini tewas dalam banjir bandang.