Bapak Manajemen Jepang, Kazuo Inamori Meninggal Dunia, Benahi JAL Tanpa Digaji
Bapak manajemen Jepang yang menyelamatkan kembali Japan Airlines tanpa digaji hanya dalam waktu 2 tahun 7 bulan, serta Ketua Kehormatan Kyocera Kazuo
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bapak manajemen Jepang yang menyelamatkan kembali Japan Airlines tanpa digaji hanya dalam waktu 2 tahun 7 bulan, serta Ketua Kehormatan Kyocera Kazuo Inamori, meninggal dunia dalam usia 90 tahun di tempat tinggalnya di Kyoto tanggal 24 Agustus 2022.
"Korbankan dirimu sendiri untuk menyelamatkan orang lain," itulah salah satu filosofi Inamori yang sangat terkenal di kalangan warga Jepang.
Apa turbulen paruh yang melewati periode pascaperang dan filosofi hidup yang juga dianut dalam manajemen?
"Sebagai seorang pemimpin, Anda memiliki tanggung jawab yang berat, dan pada saat yang sama, yang terpenting adalah mengetahui rasa malu," papar Inamori saat masih hidup kepada wartawan.
Kazuo Inamori, adalah pendiri Kyocera, yang membangun perusahaan global dalam satu generasi dan membuat pencapaian besar di industri penerbangan dan telekomunikasi.
Pada tanggal 24 Agustus, ditemukan meninggal di rumahnya di Kota Kyoto karena usia tua, 90 tahun.
Lahir tanggal 21 Januari 1932 di kota Yakushi, Kagoshima, Prefektur Kagoshima dan peraih penghargaan serta medali Othmer Gold Medal.
Setelah lulus dari Fakultas Teknik di Universitas Kagoshima, ia mendapat pekerjaan di sebuah pabrik di Kyoto. Pada tahun 1959, ia mendirikan "Kyoto Ceramics", sekarang dikenal sebagai "Kyocera", dan mengembangkannya menjadi produsen global dalam satu generasi.
Berbicara tentang Inamori, gaya manajemennya sangat terkenal di Jepang. Organisasi perusahaan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang disebut "ameba", dan setiap kelompok membuat rencana bisnis dan tujuan untuk meningkatkan profitabilitas setiap departemen dan memotivasi karyawan.
Peristiwa yang mengguncang langit Jepang adalah ketika keterampilan itu ditunjukkan sepenuhnya menyelamatkan Japan Airlines (JAL) hanya dalam waktu 2 tahun.
Perdana Menteri Yukio Hatoyama (saat itu) mengatakan, "Saya pikir Inamori adalah orang terbaik untuk memimpin JAL di masa depan."
Lalu Inamori pun menanggapi, "Saya ingin bekerja keras dan bekerja sama dengan Anda."
Rekonstruksi Japan Airlines, yang memiliki utang pasca-perang terbesar dan nyaris bangkrut. Atas permintaan pemerintah, ia menjadi pimpinan Japan Airlines tanpa bayaran.