Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Bongkar Operasi Moskow Pindahkan Ratusan Ribu Warga Ukraina ke Rusia

AS menuduh Rusia memindahkan ratusan ribu warga Ukraina secara paksa dan melakukan penganiayaan hingga penahanan kepada mereka yang anti-Rusia.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in AS Bongkar Operasi Moskow Pindahkan Ratusan Ribu Warga Ukraina ke Rusia
AFP/LOUISA GOULIAMAKI
Pengungsi Romani dari Ukraina beristirahat di tempat penampungan sementara di stasiun kereta api utama Krakow pada 6 Maret 2022, saat mereka menunggu untuk dipindahkan ke akomodasi sementara lainnya di Polandia atau di luar negeri. AS menuduh Rusia memindahkan ratusan ribu warga Ukraina secara paksa dan melakukan penganiayaan hingga penahanan kepada mereka yang anti-Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengaku memiliki bukti bahwa ratusan ribu warga Ukraina diinterogasi, ditahan, dan dideportasi secara paksa ke Rusia.

Rusia menolak tuduhan AS tersebut dan menyebutnya fantasi.

Informasi ini diungkap pihak AS dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang digelar oleh Amerika dan Albania untuk membahas "operasi filtrasi Rusia", Rabu (7/9/2022).

Dilansir AP News, operasi ini terjadi kepada warga Ukraina yang melarikan diri karena invasi. 

Mereka disebut dipindahkan secara paksa ke Rusia dengan serangkaian "titik filtrasi", berkisar dari interogasi, pengumpulan data, penyiksaan, hingga dikirim ke tahanan.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan, berdasarkan perkiraan dari berbagai sumber termasuk pemerintah Rusia, menunjukkan pihak berwenang Moskow telah menginterogasi, menahan dan mendeportasi secara paksa antara 900.000 hingga 1,6 juta orang Ukraina.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-197: Putin Ancam Putus Pasokan Gas hingga Batu Bara ke Eropa

Ia menyebut, orang-orang ini dibawa ke Rusia hingga daerah-daerah terpencil di wilayah timur.

Berita Rekomendasi

"Operasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi individu yang dianggap Rusia tidak cukup patuh atau kompatibel dengan kontrolnya," kata Thomas-Greenfield.

"Dan ada bukti yang meningkat dan kredibel bahwa mereka yang dianggap mengancam kontrol Rusia karena dianggap cenderung pro-Ukraina 'menghilang' atau ditahan," ungkapnya.

Thomas-Greenfield mengatakan, Kepresidenan Rusia tak hanya mengoordinasikan operasi ini namun juga menyediakan daftar orang-orang Ukraina yang jadi target "operasi filtrasi".

Perkiraan menunjukkan, ribuan anak telah menjadi sasaran penyaringan, bahkan beberapa dipisahkan dari keluarganya dan diambil dari panti asuhan sebelum diadopsi di Rusia.

Menurut informasi AS, lebih dari 1.800 anak dipindahkan dari wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Putin ke Rusia pada bulan Juli saja, jelas Thomas-Greenfield.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menuduh Barat mencoba menodai negaranya.

Pengungsi mengantre dalam cuaca dingin saat mereka menunggu untuk dipindahkan ke stasiun kereta api setelah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia, di perbatasan Medyka di Polandia, pada 7 Maret 2022. - Lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia, menurut data terbaru PBB pada 6 Maret 2022.
 (Photo by Louisa GOULIAMAKI / AFP)
Pengungsi mengantre dalam cuaca dingin saat mereka menunggu untuk dipindahkan ke stasiun kereta api setelah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia, di perbatasan Medyka di Polandia, pada 7 Maret 2022. - AS menuduh Rusia memindahkan ratusan ribu warga Ukraina secara paksa dan melakukan penganiayaan hingga penahanan kepada mereka yang anti-Rusia. (Photo by Louisa GOULIAMAKI / AFP) (AFP/LOUISA GOULIAMAKI)

Menurutnya lebih dari 3,7 juta warga Ukraina, termasuk 600.000 anak-anak, pergi ke Rusia atau daerah separatis yang dikuasai Rusia di Ukraina timur.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas