Mengenal Charles III, Raja Baru Inggris yang Hobi 'Berbicara dengan Tanaman'
Namanya dikenal sebagai Pangeran Charles, kini i telah menjadi Raja Inggris dan Kepala negara Persemakmuran usai ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani

Sedangkan anggota Keluarga Kerajaan Inggris lainnya dibimbing secara pribadi.
Sekolah utamanya adalah di London dan pedesaan Skotlandia.
Ia kuliah di Trinity College, Cambridge, dan lulus pada 1970 setelah mempelajari antropologi, arkeologi dan sejarah.
Segera setelah itu, ia pun bertemu dengan cinta sejati dalam hidupnya.
Cinta dan pernikahan

Camilla Shand yang kini menjadi Permaisuri, telah bercampur dalam lingkaran sosial yang sama dengan Charles, namun keduanya belum pernah bertemu secara resmi.
Mereka memang memulai hubungan, namun pada 1971, Charles memasuki dinas militer, berlatih sebagai pilot jet di Royal Air Force dan kemudian bertugas di Royal Navy.
Setelah kembali, ia dan Camilla dikabarkan memutuskan hubungan mereka.
Lalu pada 1973, Camilla berencana menikah dengan pria lain, yakni perwira Angkatan Darat Inggris Andrew Parker Bowles.
Charles memiliki sejumlah pacar dan hobi melakukan berbagai kegiatan outdoor, termasuk polo, memancing, berburu rubah dan bermain ski, sehingga ia mendapat julukan 'Action Man' dari media setempat.
Putra sulung Ratu Elizabeth II itu juga mengembangkan minat yang kuat dan abadi dalam isu lingkungan, seni dan arsitektur.
Kemudian pada 1979, Charles bertemu Diana Spencer, gadis yang digambarkan oleh teman-temannya sebagai 'semacam siswi Inggris yang luar biasa'.
Dua tahun kemudian, mereka menikah di Westminster Abbey London dalam sebuah upacara tradisional yang ditonton oleh sekitar 750 juta pemirsa televisi.

Saat itu Charles berusia 31 tahun, sedangkan Diana berusia 19 tahun.