Mengenal Charles III, Raja Baru Inggris yang Hobi 'Berbicara dengan Tanaman'
Namanya dikenal sebagai Pangeran Charles, kini i telah menjadi Raja Inggris dan Kepala negara Persemakmuran usai ibunya, Ratu Elizabeth II meninggal.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Charles pun menyebut mobil sport Aston Martin DB6 miliknya telah menggunakan bahan bakar nabati yang terbuat dari limbah 'wine dan keju'.
Produk bahan bakar alternatif ini disebut bioetanol yang terbuat dari wine yang tidak layak untuk konsumsi manusia dan whey, produk sampingan dari pembuatan keju.
Charles juga dikenal piawai melobi pemerintah, secara pribadi, terkait hal-hal yang memang sesuai dengan minatnya.
Surat-surat dan memonya kepada para menteri dan politisi pemerintah, yang dijuluki memo Laba-laba Hitam karena sifat tulisan tangannya yang tertulis di catatannya yang diketik, mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang pemikir independen yang tidak takut untuk mempromosikan pandangannya tentang hal-hal seperti lingkungan, pendidikan dan Arsitektur.
Meskipun memo itu ditulis dalam kapasitas pribadi, pengungkapannya oleh The Guardian pada 2015 tentu menimbulkan kecemasan karena tradisi netralitas monarki.
Para pengamat mengatakan bahwa Raja baru Inggris itu kemungkinan saat ini akan membatasi tindakan aktivisme semacam itu.
"Ia akan menjadi Sraja yang baik, ia akan menjadi raja yang patuh. Ia harus mematuhi aturan dan tidak berbicara tentang apapun yang mungkin kontroversial," kata Philip Benwell dari Australian Monarchist League.
Jumlah anggota senior dalam Keluarga Kerajaan Inggris telah mengalami penurunanakhir-akhir ini, karena putra bungsu Charles, yakni Pangeran Harry telah pindah ke California Amerika Serikat (AS) dan adik laki-laki Charles, Pangeran Andrew mundur setelah kehebohan atas persahabatannya dengan terpidana pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.
Dalam wawancara dengan BBC pada 2021, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang apakah Pemerintah Inggris melakukan cukup banyak upaya dalam mendorong investasi agar bisa menjadi solusi untuk lingkungan, Charles pun menjawab 'Saya tidak mungkin berkomentar'.
Setelah naik takhta, Charles mungkin jauh lebih terkendali dalam mengekspresikan pandangannya.
Kendati demikian, pengamat akan tetap mempertanyakan di mana simpatinya sang Raja baru ini.
Dukungan simbolisnya untuk masalah lingkungan, misalnya, kemungkinan akan tetap menjadi pengaruh yang kuat.
Menghormati tugasnya
Dalam film dokumenter ITV 2018 tentang ibunya tercinta, Charles berbicara tentang pentingnya tugas kerajaan.
"Orang-orang tidak selalu mengerti tentang konsep kewajiban. Saya pikir banyak waktu yang kita miliki saat kita dibesarkan untuk memahami apa arti sebenarnya. Memikirkan orang lain, memikirkan apa yang terjadi di negara ini dan Persemakmuran, dan itulah satu-satunya cara," jelaa Charles.
Charles pun kini akan memerintah Inggris dengan didampingi Camilla, pasangan ini akhirnya menikah pada 2005.
Pernikahannya dengan Camilla tidak terlalu meriah jika dibandingkan pernikahan sebelumnya dengan Diana.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh YouGov menunjukkan prospek Charles sebagai Raja membagi opini publik Inggris nyaris sama.
Pada 2022, hanya di bawah sepertiga responden yang mengatakan bahwa ia tidak akan menjadi Raja yang baik, sementara proporsi yang hampir sama mengatakan dirinya akan menjadi Raja yang baik.
Sebaliknya, lebih dari 80 persen mengatakan bahwa sang Ratu telah melakukan pekerjaan yang cukup baik atau sangat baik.
"Tidak ada yang akan mencapai rasa hormat tertinggi, bahkan pemujaan yang dimiliki Ratu. Alasan utamanya adalah untuk mempersiapkan jalan bagi William," kata Benwell.
Perlu diketahui, Raja Albert dari Belgia mengundurkan diri pada 2013 dalam usia 79 tahun demi putranya, seperti yang dilakukan Juan Carlos I dari Spanyol pada tahun berikutnya.
Dalam pidato pertamanya kepada bangsanya setelah kematian sang Ratu, Charles memberikan penghormatan yang tulus kepada mendiang 'mama tersayang' dan bersumpah untuk melayani sebagai Raja dengan 'kesetiaan, rasa hormat dan cinta' seperti yang telah dilakukan mendiang ibunya itu, Ratu Elizabeth II.