Rusia Sempat Kalah dari Ukraina, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Mengkritik: Kesalahan Telah Dibuat
Sekutu Presiden Rusia Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengkritik kinerja tentara Rusia setelah kehilangan kota Izyum akhir pekan kemarin.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengkritik kinerja tentara Rusia setelah kehilangan kota Izyum akhir pekan kemarin.
Kota tersebut merupakan pusat penting pasukan yang terletak di provinsi Kharkiv, Ukraina timur.
Dikutip Al Jazeera, dalam pesan suara berdurasi 11 menit yang diunggah ke aplikasi Telegram pada Sabtu (10/9/202), Kadyrov mengakui operasi itu tidak terencana.
"Jika hari ini atau besok perubahan tidak dilakukan dalam pelaksanaan operasi militer khusus, saya terpaksa pergi ke pemimpin negara untuk menjelaskan kepada mereka situasi di lapangan," ucap sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.
"Saya bukan ahli strategi seperti yang ada di Kementerian Pertahanan," tambahnya.
"Tapi jelas bahwa kesalahan telah dibuat," tegasnya.
Baca juga: Pasukan Rusia Pergi dan Curi Mobil Penduduk Kota yang Nyatakan Merdeka dari Ukraina di Awal Perang
"Saya pikir mereka akan menarik beberapa kesimpulan," terangnya, seraya menambahkan bahwa semua pemukiman akan kembali ke kendali Rusia.
“Kami memiliki orang-orang kami di luar sana, para pejuang dipersiapkan secara khusus untuk situasi seperti itu. (Ada) 10.000 lebih pejuang siap untuk bergabung dengan mereka. Kami akan mencapai Odesa dalam waktu dekat.”
Rusia lengah oleh serangan balik Ukraina
Kritik itu muncul setelah kepemimpinan tentara Rusia tampaknya lengah oleh serangan balik Ukraina terhadap invasinya di timur laut.
Nasionalis Rusia dengan marah menyeruhkan agar Putin membuat perubahan secepatnya pada MInggu (11/9/2022).
Jatuhnya Izyum dengan cepat merupakan kekalahan militer terburuk Rusia sejak pasukannya dipaksa mundur dari ibukota Ukraina, Kyiv, pada Maret.
Putin membuka kincir ria di taman Moskow
Saat pasukan Rusia meninggalkan kota demi kota pada hari Sabtu, Putin membuka kincir ria terbesar di Eropa di taman Moskow.
Baca juga: Mengkritik Tentara Rusia atas Serangan Balik Ukraina, Pemimpin Chechnya: Mereka Lengah
Kembang api menerangi langit di atas Lapangan Merah untuk merayakan pendirian kota tersebut pada tahun 1147.
Keheningan Moskow yang hampir total atas kekalahan tersebut.
Tak ada penjelasan apa pun atas apa yang telah terjadi di timur laut Ukraina.
Sikap ini memicu kemarahan yang signifikan di antara beberapa komentator pro-perang dan nasionalis Rusia di media sosial.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)