Pasukan Putin Kocar-kacir, Warga Ukraina yang Bantu Militer Rusia Kabur ke Perbatasan
Pejabat mengklaim warga sipil yang bekerja sama dengan militer Rusia kabur dari Kharkiv dan Donbas setelah pasukan Ukraina melakukan serangan balik.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
![Pasukan Putin Kocar-kacir, Warga Ukraina yang Bantu Militer Rusia Kabur ke Perbatasan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-pasca-ukraina-rebut-kembali-wilayah-penting-dari-rusia_20220913_080534.jpg)
"Ada banyak kolaborator di sini. Beberapa tetap tinggal. Tetapi kebanyakan telah pergi dan pergi ke Rusia," pungkasnya.
Konfirmasi tidak langsung tentang pelarian kolaborator juga datang dari propagandis Rusia.
"Orang-orang yang mempercayai kami melarikan diri dari pembalasan rezim Kyiv. Mereka memercayai kami dan mereka belum punya tempat untuk pergi."
"Mereka membutuhkan tenda, titik pemanas, titik akses internet untuk menghubungi kerabat, makanan dan air, dan hanya bantuan dan dukungan," tulis salah satu propagandis itu di Telegram.
Namun klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen, jelas The Guardian.
Menurut seorang pria yang melarikan diri ke timur bersama istrinya dari wilayah yang diduduki Rusia, ada antrean panjang kendaraan di penyeberangan perbatasan ke Rusia.
Pria itu, yang bukan kolaborator, mengatakan dia melarikan diri bersama ratusan orang lainnya karena takut terjebak dalam pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina.
![Sebuah foto yang diambil pada 10 September 2022, menunjukkan bendera Ukraina ditempatkan pada patung-patung di alun-alun di Balakliya, wilayah Kharkiv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Pasukan Ukraina mengatakan pada 10 September 2022 bahwa mereka telah memasuki kota Kupiansk di Ukraina timur, mengusir pasukan Rusia dari pusat logistik utama dalam serangan balasan kilat yang telah merebut kembali sebagian besar wilayah. (Photo by Juan BARRETO / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-pasca-ukraina-rebut-kembali-wilayah-penting-dari-rusia_20220913_090454.jpg)
Baca juga: Ukraina Rebut Kembali Wilayah Kharkiv, Kibarkan Bendera di Kota-kota
Baca juga: VIDEO Presiden Jokowi Pertimbangkan Beli Minyak dari Rusia Setelah Ada Tawaran Diskon Harga
Di Kota Kharkiv, polisi berusaha menangkap warga yang dituduh bekerja sama dengan musuh.
Jaksa Ukraina mengatakan pada awal Mei bahwa ada lebih dari 700 kasus pengkhianatan terbuka terhadap warga Ukraina dan 700 kasus kolaborasi.
Di Provinsi Kharkiv saja, jaksa mengatakan mereka telah membuka 50 kasus, termasuk terhadap tujuh petugas polisi, lima wali kota, dan seorang hakim.
Mereka semua dituduh membuka jalan bagi Moskow untuk menduduki desa-desa dan membunuh puluhan orang selama kemajuan Rusia ke provinsi tersebut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.