Delegasi China Dilaporkan Dilarang Lihat Peti Mati Ratu Elizabeth di Westminster Hall
Dikarenakan masalah sanksi, seorang delegasi China dikabarkan dilarang melihat peti mati Ratu Elizabeth II di Westminster Hall.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang delegasi pemerintah China dikabarkan dilarang untuk menghadiri persemayaman Ratu Elizabeth II di Westminster Hall.
Ketua Majelis Rendah Sir Lindsay Hoyle dilaporkan menolak permintaan akses delegasi China untuk mengunjungi peti mati Ratu Elizabeth II di kawasan parlemen Westminster Hall.
Penyebabnya karena ada sanksi China yang dijatuhkan kepada lima anggota parlemen dan dua anggota Dewan Bangsawan Britania Raya.
Sir Lindsay mengatakan kepada rekan-rekannya telah menolak permintaan pejabat China untuk mengunjungi Westminster Hall menjelang pemakaman Ratu, kata seorang tokoh senior parlemen kepada Politico.
Seorang juru bicara Majelis Rendah mengatakan, "Kami tidak mengomentari masalah keamanan."
Juru bicara Sir Lindsay juga menolak berkomentar.
Baca juga: Teken Surat Keanggotaan, Iran Resmi Gabung di Organisasi SCO yang Diinisiasi China dan Rusia
Tahun lalu, Duta Besar China untuk Inggris Zheng Zeguan dilarang masuk kawasan parlemen.
Sir Lindsay mengatakan tidak pantas membiarkan utusan China masuk sementara ada anggota parlemen yang dikenakan sanksi.
Dilansir Independent, Beijing sebelumnya menjatuhkan sanksi terhadap anggota parlemen dan Dewan Bangsawan Britania Raya - termasuk mantan pemimpin Tory Sir Iain Duncan Smith - atas kritik terhadap perlakuan China terhadap minoritas Uighur di provinsi Xinjiang dan catatan hak asasi manusia negara itu.
Para pemimpin dunia yang menghadiri pemakaman tersebut telah diundang untuk bergabung dengan kebaktian di Westminster Hall menjelang upacara pemakaman Ratu pada hari Senin (19/9/2022).
Namun pemerintah mengatakan akses ke parlemen terserah pada otoritas parlemen.
Terlepas dari ketegangan itu, wakil presiden China Wang Qishan dilaporkan diundang untuk menghadiri pemakaman Ratu di Westminster Abbey, kata sumber kantor luar negeri Inggris kepada Reuters, Kamis.
Namun, seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan pada hari Jumat bahwa belum ada keputusan yang dibuat.
"Sebagai tuan rumah, Inggris tentu akrab dengan protokol diplomatik dan tata krama yang tepat dalam menerima tamu," kata juru bicara itu.