Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Takut Disuruh Ikut Perang di Ukraina, Warga Rusia Ramai-ramai Tinggalkan Negaranya

Meski hukum Rusia melarang adanya pergerakan jika dilakukan mobilisasi umum, namun Kremlin belum mengambil langkah menutup perbatasan Rusia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Takut Disuruh Ikut Perang di Ukraina, Warga Rusia Ramai-ramai Tinggalkan Negaranya
AFP/OLGA MALTSEVA
Petugas polisi menahan demonstran di Saint Petersburg pada 21 September 2022, menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. - Presiden Vladimir Putin memanggil pasukan cadangan militer Rusia pada 21 September, mengatakan janjinya untuk menggunakan semua sarana militer di Ukraina "bukan gertakan", dan mengisyaratkan bahwa Moskow siap menggunakan senjata nuklir. Seruan mobilisasinya datang ketika wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow bersiap untuk mengadakan referendum pencaplokan minggu ini, secara dramatis meningkatkan taruhan dalam konflik tujuh bulan dengan mengizinkan Moskow untuk menuduh Ukraina menyerang wilayah Rusia. (Photo by OLGA MALTSEVA / AFP) 

Kepala Komite Pertahanan Duma Negara Rusia Andrei Kartapolov mengatakan bahwa perbatasan Rusia kemungkinan akan tetap terbuka.

Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak untuk mengomentari masalah tersebut.

Baca juga: Penerbangan Keluar dari Rusia Ludes Terjual setelah Putin Umumkan Mobilisasi Militer

Petugas polisi menahan seseorang di Moskow pada 21 September 2022, menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. - Presiden Vladimir Putin memanggil pasukan cadangan militer Rusia pada 21 September, mengatakan janjinya untuk menggunakan semua sarana militer di Ukraina
Petugas polisi menahan seseorang di Moskow pada 21 September 2022, menyusul seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh Presiden Vladimir Putin. - Presiden Vladimir Putin memanggil pasukan cadangan militer Rusia pada 21 September, mengatakan janjinya untuk menggunakan semua sarana militer di Ukraina "bukan gertakan", dan mengisyaratkan bahwa Moskow siap menggunakan senjata nuklir. Seruan mobilisasinya datang ketika wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow bersiap untuk mengadakan referendum pencaplokan minggu ini, secara dramatis meningkatkan taruhan dalam konflik tujuh bulan dengan mengizinkan Moskow untuk menuduh Ukraina menyerang wilayah Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Mobilisasi  Militer

Menurut dekrit yang diterbitkan di situs web Kremlin, panggilan itu hanya akan berlaku untuk tentara cadangan dengan pengalaman militer.

Menhan Shoigu berujar, ini berarti akan membuat sekitar 300.000 prajurit tersedia.

Dia menambahkan, hanya orang berpengalaman tempur dan layanan relevan yang akan dimobilisasi.

Ada kira-kira 25 juta orang yang memenuhi kriteria itu tetapi hanya sekitar 1 persen dari mereka yang akan dimobilisasi.

Berita Rekomendasi

Mereka akan diberikan lebih banyak pelatihan sebelum dikerahkan ke Ukraina dan tidak termasuk pelajar atau orang yang hanya bertugas sebagai wajib militer.

Apa itu mobilisasi?

Hukum Rusia mengizinkan mobilisasi jika terjadi agresi asing atau serangan terhadap Rusia — ini tentang mempersiapkan ekonomi Rusia dan Angkatan Bersenjata untuk perang.

Secara khusus, itu berarti memanggil cadangan militer Rusia.

Ini adalah pertama kalinya Rusia melakukan mobilisasi sejak invasi Nazi ke Uni Soviet pada 1941.

Selama ini Rusia selalu menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai “operasi militer khusus”.

Selama ini pula Kremlin belum memperkenalkan tindakan apa pun yang secara tradisional terkait dengan masa perang.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas