Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa 4 Wilayah Ukraina Gelar Referendum untuk Bergabung dengan Rusia? Ini yang Perlu Diketahui

Mengapa 4 wilayah Ukraina (Luhansk, Donetsk, Kherson and Zaporizhzhia) menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia? Apakah referendum ini legal?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengapa 4 Wilayah Ukraina Gelar Referendum untuk Bergabung dengan Rusia? Ini yang Perlu Diketahui
OLGA MALTSEVA / AFP
Seorang prajurit Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di kota Severodonetsk pada 12 Juli 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Mengapa 4 wilayah Ukraina (Luhansk, Donetsk, Kherson and Zaporizhzhia) menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia? Apakah referendum ini legal? Ini 5 hal yang perlu diketahui tentang referendum Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Penduduk di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia, akan melakukan referendum atau pengambilan suara untuk menentukan apakah mereka akan menjadi bagian dari Rusia.

Pejabat wilayah separatis dan wilayah yang didukung Moscow, mengumumkan awal minggu ini bahwa referendum akan dilakukan mulai hari Jumat (23/9/2022) hingga Selasa (27/9/2022).

Referendum dilakukan di empat provinsi ukraina, yakni Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia.

Keempat wilayah itu mengklaim telah mendapat dukungan publik yang luas untuk bergabung dengan Rusia.

Mengutip CBC, ini sejumlah hal yang perlu diketahui tentang referendum serta implikasinya.

1. Mengapa diadakan referendum?

Baca juga: Wilayah Donbas, Kherson, dan Zaporizhia di Ukraina Memulai Referendum untuk Gabung Rusia

Kelompok yang telah menguasai sebagian besar wilayah separatis Luhansk dan Donetsk di Donbas Ukraina sejak 2014 telah lama ingin bergabung dengan Rusia.

Berita Rekomendasi

Mereka semakin menunjukkan sedikit toleransi terhadap adanya perbedaan pendapat.

Sebelumnya, ketika Kremlin berharap untuk merebut semua wilayah Donbas dengan cepat, pejabat lokal berbicara tentang mengadakan referendum pada bulan September.

Tetapi karena lambatnya serangan Rusia di timur, para pejabat di Moskow berbicara tentang penundaan referendum hingga November.

Rencana Kremlin berubah lagi setelah serangan balasan Ukraina bulan ini.

Para ahli menganggap referendum ini sebagai alat propaganda Rusia untuk menopang dukungan publik pada saat pasukannya kesulitan untuk mempertahankan tanah di Ukraina.

Mencaplok empat wilayah itu juga akan memberi Rusia kesempatan untuk mengklaim pertahanan diri dan membalas dengan keras terhadap setiap serangan balik Ukraina.

Awal pekan ini, Putin mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah Rusia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas