Referendum Wilayah Separatis di Ukraina Berjalan Meski Tuai Kecaman, Apa yang Diinginkan Rusia?
Referendum 4 wilayah separatis pro-Rusia akan berlangsung selama lima hari, mulai 23-27 September 2022. Apa yang diinginkan Presiden Vladimir Putin?
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Para pemimpin yang didukung Rusia telah tertarik untuk mengadakan pemungutan suara selama beberapa bulan, tetapi keputusan untuk mengadakan pemungutan suara diambil hanya tiga hari sebelumnya dan menimbulkan keputusasaan.
Baca juga: Soal Niat Aneksasi 4 Wilayah Separatis Rusia, Menlu Ukraina Sebut Referendum Palsu Tak Ubah Apapun
Tidak akan ada pengamat independen.
Sebagian besar pemungutan suara akan dilakukan secara online, meskipun para pejabat telah menjanjikan keamanan ekstra di tempat pemungutan suara.
Apa yang akan berubah?
Penasihat Kementerian Pertahanan Ukraina Yuriy Sak mengatakan kepada BBC bahwa apa yang disebut referendum telah berakhir.
"Kami melihat bahwa penduduk lokal semuanya mendukung untuk kembali ke Ukraina, dan inilah mengapa ada begitu banyak perlawanan gerakan gerilya di wilayah ini."
Bagaimanapun, Kyiv mengatakan tidak ada yang akan berubah dan pasukannya akan terus mendorong untuk membebaskan wilayah tersebut.
Analis Rusia Alexander Baunov mengatakan hanya mendefinisikan kembali daerah-daerah yang diduduki sebagai wilayah Rusia tidak mungkin menghentikan tentara Ukraina.
Turki, yang berusaha memainkan peran mediasi, telah mengecam referendum itu sebagai tidak sah.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.co/Andari Wulan Nugrahani)