5 Orang Tewas akibat Topan Noru yang Melanda Filipina
Topan Noru dengan kecepatan angin 185 kilometer per jam yang melanda Filipina telah menewaskan lima orang.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Barnaby Lo dari Al Jazeera, yang mengunjungi satu komunitas di ibu kota, mengatakan warga sedang membersihkan setelah air pada satu titik naik setinggi kepala.
Dia mengatakan, setidaknya di Manila dampaknya tidak separah yang diperkirakan.
"Ibu kota sebagian besar terhindar," katanya.
Bantuan Dikerahkan
Seluruh provinsi utara Aurora dan Nueva Ecija, yang dilanda topan, tetap tanpa listrik pada hari Senin (26/9/2022) karena penyedia bekerja untuk memulihkan pasokan listrik.
Dalam pertemuan yang disiarkan televisi untuk menilai kerusakan dan mengoordinasikan respons bencana, Presiden Ferdinand Marcos Jr memerintahkan pengiriman pasokan melalui udara ke daerah-daerah yang paling parah terkena dampak, bersama dengan peralatan pembersihan.
“Titik di mana kita bisa mundur adalah ketika mayoritas pengungsi sudah kembali ke rumah,” kata Marcos Jr.
Baca juga: Alasan Jokowi Ajak Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Jalan-jalan ke Sarinah
Dia mengatakan evakuasi mungkin telah mencegah sejumlah besar korban.
Pada Senin pagi, Noru telah menahan angin dengan kecepatan 140 kilometer per jam, dan hembusan 170 kilometer per jam dan bergerak ke barat ke Laut Cina Selatan, menurut badan cuaca.
Sekitar 20 badai dan topan melanda Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, setiap tahun.
Desember lalu, sekitar 400 orang tewas akibat Topan Rai, yang menurut Palang Merah setempat menghancurkan atau merusak sekitar 1,5 juta rumah.
Pada tahun 2013, Topan Haiyan, salah satu siklon tropis paling kuat yang pernah tercatat, menyebabkan hampir 8.000 orang tewas atau hilang.
(Tribunnews.com/Yurika)