Isu Kudeta Militer di China, Jenderal Li Qiaoming Disebut Gantikan Xi Jinping Jadi Presiden
Presiden China Xi Jinping yang ditempatkan sebagai 'tahanan rumah' dan kemungkinan terjadinya kudeta di negara itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Saat ini media sosial secara global dihebohkan dengan desas-desus tentang Presiden China Xi Jinping yang ditempatkan sebagai 'tahanan rumah' dan kemungkinan terjadinya kudeta di negara itu.
Isu tersebut muncul seminggu setelah dua mantan menterinya dijatuhi hukuman karena korupsi, ini merupakan keputusan yang sangat kontroversial dalam sejarah negara.
Dikutip dari laman Zee News India, Senin (26/9/2022), sesuai informasi yang diperoleh dari postingan di media sosial, banyak para ahli di seluruh bidang dari negara itu, terlihat menuju kediaman Xi Jinping di Beijing.
Ini merupakan gerakan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kendaraan militer pun tampak bergerak di dekat kediaman Xi, beberapa video yang diklaim dari gerakan semacam itu juga menjadi viral di media sosial.
Namun, belum ada konfirmasi resmi terkait hal itu.
Sejumlah pengguna media sosial dari China mengatakan ahwa hampir dipastikan terjadi kudeta, karena negara tersebut, tanpa memberikan alasan khusus telah membatalkan lebih dari 9.000 penerbangan domestik.
Beberapa bahkan mengatakan bahwa panglima militer Jenderal Li Qiaoming akan menjadi 'Presiden berikutnya'.
"Kendaraan militer PLA menuju #Beijing pada 22 September. Mulai dari Kabupaten Huanlai dekat Beijing dan berakhir di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh prosesi terlihat sepanjang 80 km. Sementara itu, rumor mengatakan bahwa #XiJinping ditahan setelah senior #PKC mencopotnya sebagai Kepala PLA," kata seorang pengguna Twitter bernama Jennifer Zeng.
Baca juga: Xi Jinping Kemungkinan Tengah Jalani Karantina, Pakar: Kudeta Militer Tak Mungkin Terjadi di China
Sementara itu pengguna media sosial lainnya, Steve Smith mengatakan bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi di China, dan itu kemungkinan adalah kudeta.
"6.000 penerbangan telah dibatalkan dan ada gerakan militer besar yang terjadi," kata Smith.
Selanjutnya, seorang pengguna media sosial lainnya, RS Johar mengaku telah memprediksi aksi kudeta terhadap Xi.
"#XiJinping, saya telah memprediksi kudeta di China yang dilakukan oleh Jenderal China beberapa hari yang lalu," kata Johar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.