Mengapa Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe Menuai Kontroversi? Biaya Tinggi Jadi Salah Satu Alasannya
Pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe digelar Selasa (27/9/2022). Banyak pemimpin dunia berkumpul, tetapi sebagian besar rakyat menentang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Maka, fakta bahwa Abe diberi pemakaman kenegaraan adalah masalah besar.
Sebagian karena cara dia meninggal - dia ditembak pada saat kampanye pada bulan Juli lalu.
Jepang berduka untuknya.
Namun Abe tidak pernah sangat populer, menurut jajak pendapat, tetapi sedikit yang akan menyangkal bahwa dia membawa stabilitas dan keamanan negara.
Jadi keputusan untuk mengadakan pemakaman kenegaraan baginya juga merupakan cerminan dari perawakannya.
Tidak ada yang menjabat lebih lama di kantor perdana menteri dan, bisa dibilang, tidak ada politisi pascaperang lain yang memiliki dampak seperti itu pada posisi Jepang di dunia.
"Dia lebih maju dari zamannya," kata Profesor Kazuto Suzuki, seorang ilmuwan politik dan mantan penasihat Abe.
"Dia memahami keseimbangan kekuatan yang berubah. Bahwa kebangkitan China, tentu saja, akan mendistorsi keseimbangan kekuatan dan membentuk kembali tatanan di kawasan itu. Jadi, dia ingin mengambil kepemimpinan."
Profesor Suzuki merujuk pada Trans-Pacific Partnership (TPP), rencana besar Presiden Barack Obama untuk menyatukan semua sekutu Amerika di Asia Pasifik dalam satu zona perdagangan bebas raksasa.
Pada tahun 2016, ketika Donald Trump menarik AS keluar dari TPP, semua orang memperkirakannya kemitraan itu akan runtuh, tapi nyatanya tidak.
Abe mengambil alih kepemimpinan dan menciptakan nama baru, Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific, atau CPTPP.
Langkah itu menandakan keinginan baru bagi Jepang untuk memimpin di Asia.
Abe juga memainkan peran kunci dalam penciptaan Quad, aliansi antara AS, Jepang, India dan Australia.
Abe Dianggap Menggiring Jepang ke Peperangan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.