Miss Grand International Pasangkan Kontestan dari Rusia dan Ukraina sebagai Teman Sekamar
Peserta Miss Grand International dari Rusia dan Ukraina akan menjadi teman sekamar, sesuai kampanye kontes tersebut, Stop the War and Violence.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Panitia Miss Grand International memasangkan peserta dari Rusia dan Ukraina dalam satu kamar.
Kontestan dari Rusia dan Ukraina akan menjadi teman sekamar meski kedua negara mereka saat ini sedang berperang.
Dengan begitu, Miss Grand Ukraina Olga Vasyliv, dan Miss Grand Russia Ekaterina Astashenkova, akan tinggal bersama untuk kompetisi yang berlangsung selama berminggu-minggu di Indonesia.
Miss Grand International merupakan franchise kontes kecantikan berbasis di Thailand, yang memiliki kampanye untuk melawan perang serta kekerasan.
Dilansir Newsweek, semua pasangan teman sekamar diumumkan dalam video langsung yang dibagikan di halaman Facebook resmi Miss Grand International pada hari Senin (3/10/2022).
Jadwal Miss Grand International 2022 menunjukkan bahwa para kontestan dijadwalkan tiba di Indonesia, pada Senin atau Selasa.
Baca juga: Korea Utara Dukung Hasil Referendum terkait Pencaplokan 4 Wilayah Baru ke Rusia
Rangkaian kegiatan Miss Grand International 2022 akan berlangsung hingga akhir bulan Oktober.
"Stop the War and Violence" adalah pesan kampanye utama Miss Grand International, menurut situs webnya.
Tema tersebut tampaknya sudah dibuat bahkan sebelum perang Rusia-Ukraina dimulai.
"Miss Grand International adalah kontes kecantikan internasional yang mempromosikan pengetahuan dan pemahaman manusia untuk berkampanye menghentikan perang dan kekerasan," kata situs web tersebut.
"Kami berusaha menjadi suara perdamaian dunia."
"Setiap tahun kami mencoba mengirimkan pesan untuk memberikan cinta dan perdamaian kepada dunia melalui transmisi pidato dari 10 finalis cantik di Final Show Miss Kontes kecantikan Grand International."
"Setiap tahun dan setiap ada kesempatan, pemenang yang menyandang gelar Miss Grand International harus melakukan perjalanan untuk melanjutkan misi perlawanan."
"Pemenang juga diharapkan menghentikan perang dan kekerasan dalam segala bentuk sesuai dengan tagline kontes kami 'Hentikan Perang dan Kekerasan'."