Korea Utara Tembakkan Lebih Banyak Rudal Saat Ketegangan di Sekitar Semenanjung Korea Meningkat
Korea Selatan menyebut rudal yang diluncurkan dari daerah Samsok, Pyongyang, merupakan peluncuran rudal balistik keenam Korea Utara
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Mengacu pada Rusia dan China, Greenfield mengatakan bahwa dua anggota tetap DK itu telah memungkinkan pemimpin Korut Kim Jong Un untuk melanjutkan 'aksi provokasi' ini.
Mendengar tudingan tersebut, China membalas bahwa AS lah yang telah meningkatkan ketegangan.
"AS baru-baru ini memperkuat aliansi militernya di kawasan Asia Pasifik dan mengintensifkan risiko konfrontasi militer mengenai masalah nuklir," kata Wakil Duta Besar China untuk PBB Geng Shuang dalam pertemuan DK PBB.
Direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Pusat Studi Nonproliferasi, Jeffrey Lewis pada awal pekan ini mengatakan bahwa AS meracuni lingkungan keamanan regional dan Korut akan terus melakukan uji coba rudal sampai putaran modernisasi saat ini selesai.
"Uji coba nuklir bisa datang kapan saja," kata Lewis.
Perlu diketahui, pejabat Korsel dan AS telah memperingatkan sejak Mei lalu bahwa Korut kemungkinan sedang mempersiapkan uji coba nuklir, dengan citra satelit menunjukkan adanya aktivitas di lokasi uji coba nuklir bawah tanahnya.
Jika Korut melakukan uji coba, itu akan menjadi uji coba nuklir bawah tanah ketujug negara itu dan yang pertama dalam hampir lima tahun.