Korea Utara Tembakkan Lebih Banyak Rudal Saat Ketegangan di Sekitar Semenanjung Korea Meningkat
Korea Selatan menyebut rudal yang diluncurkan dari daerah Samsok, Pyongyang, merupakan peluncuran rudal balistik keenam Korea Utara
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timur Semenanjung Korea pada Kamis pagi waktu setempat.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel), ini merupakan sebuah langkah yang kemungkinan akan meningkatkan ketegangan di kawasan itu setelah serangkaian pertunjukan kekuatan militer dilakukan Korea Utara pada minggu ini.
Korea Selatan menyebut rudal itu diluncurkan dari daerah Samsok, Pyongyang, dan itu adalah peluncuran rudal balistik keenam Korea Utara dalam dua minggu terakhir.
Peluncuran rudal kali ini juga mengikuti peluncuran yang sangat provokatif yang dilakukan oleh negara yang terisolasi itu pada Selasa lalu, saat Korut menembakkan rudal balistik tanpa peringatan ke Jepang.
Baca juga: Kamis Pagi Korea Utara Kembali Luncurkan Dua Rudal, Jepang Protes Keras
Dikutip dari laman CNN, Kamis (6/10/2022), peluncuran rudal itu merupakan yang pertama dalam lima tahun, dan mendorong Jepang untuk memaksa penduduknya segera mencari perlindungan.
Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan pun menanggapi uji coba Korut ini dengan peluncuran rudal serta latihan di sekitar Semenanjung Korea pada Selasa dan Rabu kemarin.
Bulan lalu, Angkatan Laut AS, Jepang, dan Korea Selatan melakukan latihan anti-kapal selam bersama di perairan internasional di lepas pantai timur Semenanjung Korea untuk meningkatkan kemampuan respons terhadap ancaman kapal selam Korea Utara.
Baca juga: Jepang Kecam Keras Korut, Kemungkinan Rudal Berikut Berisi Atom
Menurut Angkatan Laut Korsel, kapal induk USS Ronald Reagan dan kelompok pemogokan kapal induknya serta kapal perusak Korsel dan Jepang terlibat dalam latihan bersama.
Sementara itu, Korut pada Kamis waktu setempat menuduh AS berkontribusi terhadap ketegangan di sekitar Semenanjung Korea dan membingkai peluncurannya sendiri sebagai aksi reaktif.
Di sisi lain, AS menyalahkan Rusia, China karena meningkatkan keberanian Korut.
Peluncuran terbaru rudal balistik Korut terjadi beberapa jam setelah pengarahan Dewan Keamanan (DK) di markas besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, AS terkait program senjata Korea Utara.
Baca juga: Hadapi Ancaman Korea Utara, Milter Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Tembakkan Rudal
Berbicara di DK, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas Greenfield menuduh Rusia dan China memungkinkan dilancarkannya aksi Korut.
"Korut telah 'menikmati perlindungan menyeluruh' dari dua anggota dewan ini. Kedua anggota ini telah berusaha keras untuk membenarkan provokasi berulang DPRK (Korut) dan memblokir setiap upaya untuk memperbaharui rezim sanksi," kata Greenfield.