AS dan Korsel Gelar Latihan Maritim Bersama Pasca Penembakan Rudal Balistik oleh Korut
Latihan maritim bersama ini akan berlangsung di perairan lepas pantai timur Korea Selatan pada 7 hingga 8 Oktober 2022.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
![AS dan Korsel Gelar Latihan Maritim Bersama Pasca Penembakan Rudal Balistik oleh Korut](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rudal-balistik__.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan maritim bersama menggunakan kapal induk AS, Jumat, 7 Oktober 2022.
Latihan maritim bersama ini akan berlangsung di perairan lepas pantai timur Korea Selatan pada 7 hingga 8 Oktober 2022.
Dilansir dari Reuters, Jumat (7/10/2022) latihan tersebut dilakukan setelah Korea Utara meluncurkan sepasang rudal balistik ke laut, Kamis (6/10/2022) lalu dan kemudian menerbangkan pesawat tempur di dekat perbatasan dengan Korea Selatan.
"Kami akan terus memperkuat kemampuan operasional dan kesiapan kami untuk menanggapi setiap provokasi oleh Korea Utara melalui latihan bersama dengan USS Ronald Reagan Carrier Strike Group," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Sementara itu, pasukan militer AS telah berpartisipasi dalam latihan pertahanan rudal trilateral dengan kapal perang dari Jepang dan Korea Selatan.
Korea Utara mengutuk Amerika Serikat karena memposisikan ulang kapal induknya di dekat semenanjung Korea, dengan mengatakan itu merupakan ancaman serius bagi stabilitas regional.
Baca juga: Balas Serangan Korea Selatan-Amerika Serikat, Korea Utara Kembali Tembakkan Dua Rudal Balistik
Dalam pernyataannya, kementerian luar negeri Korea Utara juga mengkritik Washington karena mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB atas peluncuran rudal balistik tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah "tindakan balasan yang adil" terhadap latihan bersama AS-Korea Selatan.
Baca juga: Kebakaran Hebat Melanda Korea Selatan, Buntut Kegagalan Tembakan Rudal Hyunmoo-2
Di sisi lain, AS mengecam China dan Rusia serta pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang berusaha menghalangi upaya pemberian sanksi oleh Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya.