Penembakan WNI di AS, Nani Tak Sanggup Kehilangan Novita
Novita ditembak dua orang remaja berusia 14 dan 15 tahun. Nahasnya peristiwa itu terjadi di depan rumahnya pada 5 Oktober 2022 lalu.
Editor: Hendra Gunawan
"Info dari kepolisian, pelaku tidak lama setelah peristiwa tersebut ditangkap setelah dilakukan pengejaran dengan mobil dan helikopter. Pelaku 2 orang usia 14 dan 15 tahun dan mereka akan dikenakan 2 tuduhan yaitu pembunuhan dan penyerangan berat dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup," kata Kamal.
Gelar Pengajian
Keluarga Novita Kurnia Putri di Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang menggelar pengajian di rumahnya hingga jenazah tiba . Orang tua Novita, Nani Muldiani mengatakan saat ini keluarga sedang mengurus kepulangan jenazah.
"Kita masih menanti pengurusan jenazah Novita," ujarnya.
Nani berharap jenazah anaknya bisa segera dipulangkan. "Dimakamkan di Semarang saja. Dia kan orang Semarang," katanya.
Nani sangat terpukul atas kejadian di AS yang menewaskan putrinya tersebut.
Saat ditemui mata Nani terlihat sembab dan terus menangis.
"Saya tak sanggup kehilangan Novita," ujarnya.
Baca juga: KJRI Houston: Proses Pemulangan Jenazah Novita dari AS ke Indonesia Butuh Waktu Lama
Sementara itu Rizky Aulia adik ipar Novita mengaku terkejut mendengar kabar peristiwa penembakan di San Antonio, Texas tersebut. Rizky pertama kali mendengar kabar Novita meninggal dunia dari suaminya melalui fasilitas video call.
"Kita masih kaget. Awalnya suaminya yang mengabarkan via video call," ujarnya.
Rizky menjelaskan Novita sudah menempuh pendidikan di luar negeri sejak S1 hingga S2.
Awalnya Novita menempuh pendidikan S1 di Perancis dan S2 di Jerman.
"Semuanya beasiswa," ujar Rizky.
Suasana di rumah duka kawasan Pudak Sari 2 RT 10 RW 6, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang belum banyak menerima tamu. Hanya ada kerabat dekat yang sedang berkumpul di rumah Novita yang berada di samping sungai daerah Pudak Payung.(Tribun Network/ras/kps/wly)