Pejabat Rusia: Perang Dunia Ketiga Bisa Pecah Jika Ukraina Gabung NATO
Pejabat Dewan Keamanan Federasi Rusia peringatkan risiko pecahnya Perang Dunia Ketiga jika Ukraina menjadi anggota aliansi militer NATO pimpinan AS.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat Rusia memperingatkan bahwa masuknya Ukraina ke aliansi militer NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) dapat mengakibatkan Perang Dunia Ketiga.
Peringatan ini disampaikan oleh wakil sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Alexander Venediktov dalam wawancaranya dengan media pemerintah, TASS, pada Kamis (13/10/2022).
Venediktov menyebut Ukraina sebenarnya telah menyadari risiko tersebut.
"Kyiv sangat menyadari bahwa langkah seperti itu berarti jaminan eskalasi ke Perang Dunia Ketiga," kata Venediktov, dilansir Reuters.
"Rupanya, itulah yang mereka andalkan - untuk menciptakan kebisingan informasi dan menarik perhatian pada diri mereka sendiri sekali lagi," imbuhnya.
Venediktov kembali mengulangi posisi Barat di mata Rusia terhadap konflik di Ukraina.
Baca juga: NATO Gelar Latihan Nuklir Pekan Depan di Tengah Meningkatnya Ketegangan dengan Rusia
Menurutnya, bantuan Barat kepada Kyiv mengindikasikan bahwa "mereka adalah pihak langsung dalam konflik".
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sebelumnya mengumumkan tawaran bergabung menjadi anggota NATO secara jalur cepat pada akhir September lalu.
Hal itu terjadi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin menggelar upacara di Moskow untuk menyatakan pencaplokan empat wilayah yang diduduki pasukan Rusia di Ukraina.
Respons NATO Terhadap Serangan Nuklir Rusia
Seorang pejabat senior NATO mengatakan serangan nuklir Rusia akan mengubah arah konflik dan memicu respons fisik dari sekutu Ukraina serta NATO.
"(Setiap penggunaan senjata nuklir oleh Moskow akan memiliki) konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Rusia," kata pejabat itu pada malam pertemuan tertutup kelompok perencanaan nuklir NATO pada Kamis.
Berbicara dengan syarat anonim, dia mengatakan serangan nuklir dari Moskow "hampir pasti akan menarik tanggapan fisik dari banyak sekutu, dan berpotensi dari NATO sendiri".
Dilansir Reuters, Moskow kerap menggunakan ancaman penggunaan nuklir untuk mencegah NATO dan negara-negara lain ikut campur dalam perang di Ukraina.