Putin Umumkan Darurat Militer di Empat Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Penjelasannya
Presiden Rusia, Vladimir Putin memberlakukan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang sebagian dicaplok menyusul serangan balasan dari Kyiv.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
Pihak berwenang juga diperbolehkan menahan orang hingga 30 hari.
Pejabat Rusia di Kherson telah mengumumkan larangan tujuh hari bagi warga sipil memasuki wilayah tersebut.
Vladimir Saldo, kepala pemerintahan yang ditunjuk Rusia, mengatakan jam malam tidak diperlukan untuk saat ini, tak lama sebelum mengonfirmasi bahwa ia menyerahkan wewenang kepada militer.
3. Relokasi
Langkah-langkah itu juga memungkinkan pemindahan paksa orang ke daerah lain, menurut Chikov.
Hukum Rusia mengizinkan perpindahan tempat tinggal sementara penduduk ke daerah yang aman dan evakuasi "objek-objek ekonomi, sosial dan budaya yang signifikan".
Saldo mengumumkan pada Rabu (19/10/2022) bahwa 50.000-60.000 orang akan dievakuasi dari wilayah Kherson selama enam hari ke depan menyusul serangan balasan Ukraina.
Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, mengatakan bahwa 5 juta penduduk wilayah Donbas dan bagian lain dari tenggara Ukraina telah "menemukan perlindungan" di Rusia dalam beberapa tahun terakhir dari penganiayaan oleh Kyiv, lapor TASS.
Sementara itu, Ukraina menuduh Rusia mendeportasi warganya dari wilayah pendudukan.
Seorang utusan AS pada September lalu mengatakan bahwa Rusia mungkin telah mendeportasi antara 900.000 dan 1,6 juta orang Ukraina secara paksa.
Propaganda Rusia di Kherson
Pengumuman darurat militer di empat wilayah Ukraina ditanggapi pemerintah Kyiv.
Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan Ukraina, menuduh Rusia melancarkan propaganda di Kherson.
"Rusia mencoba menakut-nakuti orang-orang Kherson dengan kabar palsu tentang penembakan kota oleh tentara kami dan juga mengatur pertunjukan propaganda dengan evakuasi," tulis Yermak di Telegram, dilansir Straits Times.