Presiden Prancis Sebut Ada Peluang Damai di Perang Ukraina
Prancis berulang kali menekankan pentingnya menjaga hubungan diplomatik Barat ke Rusia tetap terbuka, sejak Moskow menginvasi Kyiv pada 24 Februari.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dirinya yakin ada peluang perdamaian di Ukraina.
Pernyataan tersebut diungkapkan Macron saat menghadiri konferensi di Roma, Italia pada Minggu (23/10/2022), sebuah acara yang bertujuan mencari cara untuk mempromosikan perdamaian dunia.
"Ada prospek perdamaian, itu akan muncul pada suatu saat. Dan pada saat tertentu, mengingat bagaimana hal-hal berkembang, dan ketika rakyat Ukraina dan para pemimpinnya akan memutuskan persyaratan ini, kesepakatan damai dapat dibangun dengan pihak lain," kata Emmanuel Macron, yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-243: Situasi Menegangkan di Kherson yang Dikuasai Rusia
Prancis berulang kali menekankan pentingnya menjaga hubungan diplomatik Barat ke Rusia tetap terbuka, sejak Moskow menginvasi Kyiv pada 24 Februari.
Rusia menembakkan rudal dan pesawat tak berawak ke Kota Mykolaiv yang dikuasai Ukraina pada hari Minggu, dan Moskow mengatakan konflik di Kyiv cenderung menuju ke tingkat "eskalasi yang tidak terkendali".
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membahas situasi di Ukraina dalam percakapan terpisah pada hari Minggu dengan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sebastien Lecornu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, serta menteri pertahanan Inggris dan Turki.
Tanpa memberikan bukti, Shoigu mengatakan pasukan Ukraina dapat menggunakan 'bom kotor' atau 'dirty bomb' bahan peledak konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif.
Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Bahas Situasi Ukraina dengan Kepala Pentagon
Ukraina sendiri tidak memiliki senjata nuklir, sementara Rusia mengatakan dapat melindungi wilayahnya dengan persenjataan nuklir yang dimilikinya.