Profil Unilever, Perusahaan Consumer Goods yang Produknya Ditarik dari Pasar Amerika Serikat
Unilever yang didirikan pada 1930 merupakan perusahaan gabungan dari produsen penghasil margarin asal Belanda, Unie, dan perusahaan Sabun Inggris
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Unilever Amerika melakukan penarikan beberapa produk aerosol hingga shampo kering, penarikan dilakukan setelah otoritas pengawas pangan dan obat AS, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan peringatan keras pada Selasa (25/10/2022).
Dalam laporannya FDA mengumumkan bahwa sejumlah produk Unilever yang diproduksi sebelum Oktober 2021, mengandung benzene.
Mengutip dari American Cancer Society, Benzena masuk dalam klasifikasi bahan kimia jenis karsinogen yang berbahaya.
Baca juga: Benzena: Bahan Kimia Pemicu Kanker yang Ditemukan di Produk Dry Shampoo Unilever AS
Paparan benzena yang terkontaminasi dengan tubuh manusia secara lambat laun dapat memicu kanker, termasuk leukemia dan kanker darah sumsum tulang serta gangguan darah yang dapat mengancam jiwa.
Meski hingga sejauh ini otoritas AS belum mendapatkan pengaduan gangguan kesehatan yang disebabkan Unilever, namun berdasarkan evaluasi tersebut FDA akhirnya memutuskan untuk menarik sejumlah produk Unilever dari pasar konsumen, diantaranya seperti shampoo Dove, TREsemme serta Nexxus, Suave dan TIGI (Rockaholic and Bed Head).
Baca juga: Unilever Indonesia Pastikan Produk Sampo Cair yang Diedarkan di Indonesia Aman
Sejarah Unilever
Unilever merupakan perusahaan yang bergerak di bidang FMCG (Fast Moving Consumer Goods).
Unilever menjadi perusahaan terbesar di dunia yang menguasai kapitalisasi pasar khususnya dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum sukses menguasai pasar global, Unilever yang didirikan pada 1930 merupakan perusahaan gabungan dari produsen penghasil margarin asal Belanda, Unie, dan perusahaan Sabun Inggris bernama Lever Brothers.
Produk yang diluncurkan pun awalnya hanya dipasarkan di kawasan Afrika dan Amerika Selatan. Namun setelah menghadapi guncangan kebangkrutan akibat perang dunia kedua pada 1940-an, Unilever akhirnya melebarkan sayapnya ke Inggris dan Amerika Serikat.
Berkat ekspansi ini Unilever lantas bertemu dengan merek pasta gigi Pepsodent, kemudian di tahun 1944 Unilever resmi mengakuisisi merek tersebut hingga berhasil menjadi salah satu produk andalan perusahaan.
Baca juga: Ini Bahan Kimia yang Jadi Alasan Unilever Tarik Produk Sampo Kering Dove dan TRESemmé di Amerika
Tak berhenti disitu, Unilever terus tumbuh berkembang baik di tingkat global maupun domestik dengan merilis sejumlah produk ternama salah satunya meluncurkan merk shampoo di pasar Inggris yakni Sunsilk pada 1954 dan Dove di pangsa Amerika pada 1957.
Selain menjamah produk rumah tangga, Unilever juga masuk ke industri makanan dan minuman seperti menghadirkan produk pangan bernutrisi diantaranya Hellmann's dan The Vegetarian Butcher serta produk es krim Wall's hingga Magnum .
Berkat ekspansi besar ini Unilever dapat mencetak rekor dengan menguasai 30 persen pasar Eropa Barat di era 1970-an, sementara di 2021 kemarin Unilever berhasil mencatatkan lonjakan laba tahunan sebesar 52 miliar euro atau Rp 814 triliun (satuan kurs Rp 15.647).
Kesuksesan Unilever bukan tanpa alasan, semenjak di bangun raksasa ini menjadi salah satu perusahaan paling aktif menggelontorkan dana untuk melakukan riset dan pengembangan, menurut laporan Unilever di website resminya pada 2012 lalu perusahaan telah menggelontorkan dana senilai 900 juta euro atau sekitar Rp 14 triliun hanya untuk membantu tim riset dalam melakukan penelitian produk.
Keberhasilan Unilever dalam menguasai kapitalisasi pasar global juga membuat sebagian besar produk – produk buatan Unilever dapat diperdagangkan di berbagai pusat perbelanjaan seperti minimarket, supermarket, atau swalayan yang tersebar di 190 negara di penjuru dunia.
Baca juga: Unilever Tarik Beberapa Produk Mengandung Senyawa Penyebab Kanker, Ini Produknya
The Guardian mencatat setidaknya saat ini Unilever telah memiliki lebih dari 400 merek yang dibagi menjadi 2 kategori, yakni Home & Personal Care (Perlengkapan Rumah dan Pribadi) dan Foods & Refreshment (Makanan & Minuman).
Walau perusahaan tengah berfokus menghadirkan produk unggulan bagi konsumen, namun Unilever tak luput untuk membantu menjaga keberlangsungan alam. Pada 2021 perusahaan mendapatkan skor tiga kali lipat 'A' oleh kelompok nirlaba lingkungan CDP, atas tindakan pencegahan risiko iklim, melindungi hutan, dan meningkatkan pengelolaan air.
Unilever Tarik Sampo Dove Hingga Nexxus di Amerika
Unilever pada Selasa (25/10/2022) telah menarik beberapa produknya seperti sampo kering aerosol Dove, Nexxus, Suave, TIGI, dan TRESemmé karena potensi adanya benzena, bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan dalam sebuah pengumuman bahwa produk yang terkena dampak telah diproduksi sebelum Oktober 2021 dan didistribusikan ke pengecer nasional.
Dikutip dari CNN, Rabu (26/10/2022) beberapa produk itu termasuk Dove Dry Shampoo Volume and Fullness, Dove Dry Shampoo Fresh Coconut, Nexxus Dry Shampoo Refreshing Mist dan Suave Professionals Dry Shampoo Refresh and Revive.
Baca juga: Daftar 19 Produk Sampo Unilever Ditarik Peredarannya di Amerika Serikat, Ada Dry Shampoo Dove
Benzena merupakan senyawa organik yang mengandung karsinogen. Paparan benzena dapat terjadi melalui inhalasi, oral, dan melalui kulit, yang dapat menyebabkan kanker termasuk leukemia atau kanker darah.
“Konsumen harus berhenti menggunakan produk sampo kering aerosol yang terkena dampak dan mengunjungi UnileverRecall.com untuk instruksi tentang cara menerima penggantian untuk produk yang memenuhi syarat,” kata FDA.
Tahun lalu, Procter & Gamble (PG) menarik lebih dari 30 produk perawatan rambut semprot aerosol, termasuk sampo kering dan kondisioner kering, memperingatkan bahwa produk tersebut dapat mengandung benzena.
Selain itu, P&G juga menarik lebih dari selusin deodoran dan semprotan aerosol Old Spice dan Secret yang juga berpotensi mengandung senyawa penyebab kanker tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.