Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karyawannya Tewas Tergiling Mesin Pengaduk Saus, Paris Baguette Justru Ekspansi ke Inggris

Tujuannya untuk menjalankan 20 waralaba kafe roti di sana pada 2025 demi memperluas kehadiran brand ini di pasar Eropa.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Karyawannya Tewas Tergiling Mesin Pengaduk Saus, Paris Baguette Justru Ekspansi ke Inggris
Sumber: koreaherald
Toko roti SPC Group Paris Baguette. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Konglomerat makanan asal Korea Selatan (Korsel) SPC Group mengatakan pada hari Minggu lalu bahwa mereka telah membuka toko Paris Baguette pertamanya di Inggris.

Tujuannya untuk menjalankan 20 waralaba kafe roti di sana pada 2025 demi memperluas kehadiran brand ini di pasar Eropa.

Dikutip dari laman ww.koreaherald.com, Jumat (28/10/2022), Inggris adalah pasar luar negeri ke-9 yang dibidik SPC Group dan negara Eropa kedua yang dimasuki perusahaan ini.

"Inggris adalah pasar yang penting bagi kami untuk memperluas bisnis di Eropa dan meluncurkan lebih banyak waralaba di sana, yang pada akhirnya menjadikannya salah satu dari empat pilar pertumbuhan brand kami secara global setelah Amerika Serikat (AS), China, dan Singapura," kata CEO SPC Group, Hur Jin-soo.

Baca juga: Kronologis Karyawati Toko Roti Paris Baguette Tewas Tergilas Mesin Pengaduk

Berdekatan dengan Sungai Thames di London, toko Paris Baguette pertama di Inggris dibuka di dalam pusat perbelanjaan yang baru saja direnovasi di Pembangkit Listrik Battersea, membentang di atas ruang seluas 276 meter persegi dengan 60 kursi.

Setelah lebih dari satu dekade direstorasi, pusat perbelanjaan baru ini dibuka secara besar-besaran pada Jumat lalu.

Berita Rekomendasi

Para tenant yang menyewa toko di pusat perbelanjaan itu termasuk sekitar 250 brand global seperti Apple dan Starbucks.

Untuk memuaskan konsumen lokal, SPC Group mengaku tidak hanya akan menawarkan traditional baked goods seperti tart dan eclair, namun juga menyajikan menu khas seperti chiffon cream cake, sandwich dan salad.

Mengutip perkiraan industri, perusahaan itu mengatakan bahwa pasar roti dan gula-gula di Inggris saat ini bernilai sekitar 30 triliun won atau setara 20 miliar dolar AS dan diharapkan menghasilkan total pendapatan sebesar 7,6 miliar dolar AS pada 2026.

Sedangkan Inggris termasuk diantara 3 toko roti top Eropa dan pasar penganan, bersamaan dengan Prancis dan Jerman.

SPC Group menekankan bahwa toko Paris Baguette kedua di Inggris akan dibuka di Kensington High Street bulan depan, ini merupakan area perbelanjaan lain yang ramai di pusat kota London.

Sejak awal tahun ini, perusahaan tersebut telah secara agresif berfokus pada pasar AS dan Eropa, dengan membuka tiga toko baru di Prancis dan merayakan pembukaan toko ke-100 di AS.

Namun di sisi lain, perusahaan ini baru saja mencatat sisi kelamnya karena pada 15 Oktober lalu, seorang wanita muda berusia 23 tahun yang merupakan pekerja pabrik yang memproduksi roti untuk Paris Baguette, meninggal dalam kecelakaan kerja setelah tubuhnya tersangkut dan tergiling mesin mixer saus.

Setelah proses penyelidikan, ditemukan bahwa kecelakaan ini sebenarnya dapat dicegah jika protokol keselamatan yang memadai diterapkan di pabrik tersebut.

Selain itu, perlakuan tidak adil terhadap pekerja pun akhirnya terungkap.

Melihat kasus ini, banyak warga Korea Selatan (Korsel) yang memboikot semua produk yang diproduksi oleh SPC Group.

Di tengah boikot dan makin banyaknya kritikan, SPC Group malah makin membuat panas situasi dengan mengirimkan dua kotak roti Paris Baguette ke rumah duka pekerja yang meninggal di pabrik yang membuat kue-kue itu.

Anggota keluarga yang berduka pun mengungkapkan kesedihan dan kemarahan mereka setelah menerima kue-kue itu.

"Ia meninggal saat bekerja di pabrik SPC, saat membuat kue-kue itu. Apakah masuk akal jika perusahaan mengirimkan kami kue-kue itu untuk dibagikan? kepada para tamu di pemakamannya? Bagaimana mereka bisa melakukan ini?," kata keluarga korban.

Menurut SPC Group, kotak roti adalah bentuk hadiah dukungan yang dikirim ke semua pemakaman atau acara karyawan.

Oleh karena itu, kali ini juga dikirim sebagai bagian dari protokol.

Kemarahan terhadap perusahaan ini juga menyebar ke netizen di komunitas online.

"Maksud saya, meskipun itu adalah hadiah dukungan yang dikirim ke semua karyawan, ini terlalu menyakitkan. Bayangkan, bagaimana perasaan keluarga yang berduka ketika mereka melihat kue-kue itu, saya pasti tidak ingin membeli roti dari mereka lagi, membuat saya mual, saya bahkan tidak ingin melihatnya, ini sangat serius," kata seorang netizen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas