Setelah Doakan Elon Musk Sukses di Twitter, Loyalis Putin Ini Minta Starlink Cabut dari Ukraina
Dmitry Medvedev mendesak Elon Musk berhenti menyediakan layanan komunikasi di Ukraina setelah ucapkan selamat terkait akuisisi Twitter.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengucapkan selamat kepada Bos SpaceX, Elon Musk setelah resmi membeli Twitter.
Dalam ucapannya itu, Dmitry Medvedev berpesan kepada orang terkaya di dunia ini agar mencabut fasilitas internet satelit Starlink SpaceX dari Ukraina, lapor TASS.
"Semoga sukses @elonmusk dalam mengatasi bias politik dan kediktatoran ideologis di Twitter."
"Dan keluar dari bisnis Starlink di Ukraina," cuit Medvedev pada Jumat (28/10/2022), menandai akun Musk.
Elon Musk akhirnya resmi mengakuisisi raksasa media sosial Twitter setelah serangkaian drama.
Bos Tesla ini juga merupakan pendiri perusahaan luar angkasa SpaceX yang mengembangkan sistem komunikasi satelit Starlink.
Baca juga: 6 Rencana Elon Musk seusai Beli Twitter: Ganti Para Eksekutif hingga Hapus Saham Twitter dari Publik
Pada 27 Februari lalu, Musk menyediakan layanan komunikasi satelit Starlink untuk Ukraina setelah Rusia melancarkan invasinya.
Lalu pada Maret, menurut laporan TASS mengutip media AS, pasukan Ukraina menggunakan sistem Starlink untuk melakukan serangan terhadap pasukan Rusia di tengah tidak adanya saluran komunikasi alternatif.
Baru-baru ini, pada 14 Oktober lalu, Musk mengatakan bahwa SpaceX tidak dapat mendanai Starlink di Ukraina terus menerus.
Pihak perusahaan mengirim surat kepada Pentagon agar membiayai sistem komunikasi satelit ini.
SpanceX bahkan sempat mengancam akan menyetop akses internet gratis Starlink dari Ukraina setelah pemerintah AS menolak untuk mendanainya.
Namun pihaknya kemudian membalikkan keputusan dan terus menyediakan layanan.
Interaksi Aneh di Twitter
CEO Tesla Elon Musk terlibat dalam olok-olok aneh dengan mantan Presiden Rusia dan sekutu dekat Putin, Dmitry Medvedev pada Kamis (20/10/2022) lalu.
Dilaporkan Forbes, miliarder itu memuji lelucon yang dibuat oleh orang dalam Kremlin tersebut.
Setelah Perdana Menteri Inggris, Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Kamis, Medvedev mencuit:
"Bye, bye (Liz Truss), selamat untuk selada," merujuk lelucon online oleh tabloid Inggris Daily Star tentang kepala selada yang melampaui jabatan singkat perdana menteri Truss.
Musk tampaknya memuji humor Medvedev dengan mencuit, "Troll yang cukup bagus."
Musk kemudian bertanya kepada Medvedev bagaimana keadaan di Bakhmut, kota di Ukraina timur yang mengalami pertempuran brutal ketika pasukan Kyiv mencoba menahan kemajuan Rusia.
Namun Medvedev hanya menjawab:
"Sampai jumpa di Moskow pada Hari Kemenangan!"
Sebelumnya, Elon Musk mendapat kecaman dari pejabat Ukraina setelah membuat jajak pendapat soal perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Para pemimpin di Kyiv, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengkritik rencana Musk dan menuduhnya meniru agenda Moskow.
Twitter Resmi Diakusisi
Elon Musk telah menyelesaikan pembelian Twitter senilai $44 miliar pada Jumat (28/10/2022).
Tokoh bisnis AS berusia 51 tahun itu langsung menerapkan berbagai perubahan pada media sosial berlambang burung biru tersebut.
Elon Musk memecat jajaran eksekutif, di antaranya Kepala Eksekutif Twitter Parag Agrawal, Kepala Keuangan Twitter Ned Segal, Eksekutif Hukum dan Kebijakan Tertinggi Vijaya Gadde, dan Penasihat Umum Sean Edgett.
Baca juga: Sejarah Twitter, Ide Jack Dorsey Ciptakan Aplikasi Pesan Singkat di Perusahaan Odeo
Dilaporkan Tribunnews sebelumnya, Musk juga berencana mengubah Twitter menjadi perusahaan swasta.
Sehingga tidak wajib lagi untuk mengungkap kinerjanya per-triwulan sebagaimana saat Twitter masih menjadi perusahaan publik.
Elon Musk juga menghapus daftar saham Twitter dan mengambilnya dari tangan pemegang saham publik.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani,Yunita Rahmayanti)