Banyak Orang dari Penjuru Asia Terbang ke Seoul Cuma Karena Mau Ikut Pesta Halloween di Itaewon
Orang-orang terbang ke Seoul dari seluruh penjuru Asia untuk merayakan Halloween di kawasan Itaewon yang dikenal pula sebagai 'Desa Gay'
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Tragedi mematikan yang terjadi dalam pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel) pada Sabtu (29/10/2022) malam, telah menewaskan setidaknya 151 orang, 19 diantaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA).
Untuk diketahui, orang-orang terbang ke Seoul dari seluruh penjuru Asia untuk merayakan Halloween di kawasan Itaewon yang dikenal pula sebagai 'Desa Gay'.
Sementara itu, acara tahun ini dipandang sebagai penyambutan kembalinya perayaan pesta Halloween Itaewon setelah aturan pembatasan pandemi virus corona (Covid-19) dicabut.
Baca juga: Tak Jadi Datang ke Itaewon Halloween, Shani Amelia Ungkap Firasat hingga Peringatan Sopir Taksi
Hotel-hotel dan acara-acara bertiket di lingkungan itu pun telah dipesan 'full booking'.
Namun, sebelum tengah malam, perayaan berubah menjadi petaka, karena panggilan bantuan pertama terdengar dari dalam kerumunan tersebut.
Dikutip dari laman CNN, Minggu (30/10/2022), saksi Sung mengatakan bahwa ia harus menerobos kerumunan lebih awal di malam hari untuk menghindari jalan-jalan yang sibuk.
"Saya beruntung bisa melewatinya, tapi satu jam kemudian, saya mendengar orang ada yang mati," kata Sung.
Baca juga: Masa Berkabung Nasional Buntut Tragedi Itaewon hingga 5 November 2022, PNS Korsel Wajib Pakai Pita
Bencana itu memicu respons besar-besaran dari pekerja tanggap darurat Korea Selatan.
Sebanyak lebih dari 1.700 pasukan tanggap darurat dikirim, termasuk 517 petugas pemadam kebakaran, 1.100 petugas kepolisian dan sekitar 70 pegawai pemerintah.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa seorang warga AS terluka dalam tragedi itu.
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menentukan apakah ada warga AS tambahan yang terkena dampak dan kami siap memberikan bantuan konsuler," kata pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu, menurut Sekretaris Senior Hubungan Masyarakat Presiden Korsel Kim Eun Hye, pada Minggu dini hari, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol langsung mengadakan pertemuan darurat dengan Perdana Menteri Han Duck-soo serta memerintahkan Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min untuk memulai penyelidikan penyebab insiden tersebut.
"Presiden Yoon juga memerintahkan pihak berwenang untuk 'cepat' mengidentifikasi para korban demi menjawab kekhawatiran keluarga," kata Kim.
Baca juga: Gagal Datangi Itaewon Halloween bersama Jovi Adhiguna, Ronald Simanjuntak: Puji Tuhan