Suami Ketua DPR AS Diserang, Presiden Joe Biden Sebut Teror Ditujukan pada Nancy Pelosi
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada kepada wartawan bahwa sepertinya serangan terhadap Paul Pelosi ditujukan untuk Nancy Pelosi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Presiden berusia 79 tahun itu mendesak semua politisi untuk mengutuk kekerasan politik.
Didakwa atas percobaan pembunuhan
Polisi mengidentifikasi pria yang ditangkap di tempat kejadian oleh petugas yang melakukan intervensi dalam serangan itu sebagai David DePape (42).
Dia juga dirawat di rumah sakit dengan luka ringan.
Pria tersebut diperkirakan akan didakwa secara resmi oleh distrik San Francisco. pengacara pada hari Senin.
Baca juga: Ketua DPR AS Nancy Pelosi Kunjungi Armenia saat Gencatan Senjata dengan Azerbaijan
Dia ditahan karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, penyerangan dengan senjata mematikan, pelecehan orang tua, baterai, perampokan dan beberapa kejahatan lainnya.
Aparat polisi dikirim setelah panggilan darurat 911 dari kediaman Pelosi.
CNN melaporkan bahwa Paul Pelosi berhasil menelepon 911 dan menggunakan bahasa kode saat dia berbicara dengan petugas operator.
Ancaman terhadap anggota parlemen
Insiden Jumat terjadi sehari setelah polisi Kota New York memperingatkan bahwa para ekstremis dapat menargetkan politisi, acara politik, dan tempat pemungutan suara menjelang pemilihan paruh waktu, dan ancaman telah meningkat tajam .
Polisi Capitol AS mengatakan mereka menyelidiki 9.625 ancaman terhadap anggota parlemen dari kedua belah pihak pada tahun 2021.
Baca juga: Dua Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan, Pertama Kalinya Sejak Kunjungan Pelosi
Angka ini meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun 2017, di tengah masalah keamanan .
Kantor Pelosi diserbu dan digeledah selama pemberontakan 6 Januari 2021 di US Capitol oleh pendukung ekstremis Trump.
Pada Januari 2021, rumah Pelosi dirusak dengan grafiti.
Sementara itu, rumah pemimpin Senat Republik, Mitch McConnell, juga dirusak.
Wakil presiden Trump, Mike Pence, yang diancam oleh pemberontak pada 6 Januari.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)