100 Tewas dalam Serangan Bom Mobil di Somalia, Diduga Diotaki Kelompok Al-Shabaab
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengklaim kelompok teror al-Shabaab Somalia yang mengotaki serangan bom mobil di dekat Kementerian Pendidikan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Seorang pemilik restoran di dekat Kementerian, Mohamed Moalim mengatakan sang istri, Fardawsa Mohaed, ibu dari enam orang anak mencoba membantu para korban ledakan.
"Kami gagal menghentikannya (ledakan)," katanya kepada Reuters.
"Mereka yang terluka berada dalam kondisi serius dan jumlah korban tewas bisa bertambah," terangnya.
Abdullahi Aden mengatakan temannya, Ilyas Mohamed Warsame, tewas saat bepergian dengan taksi roda tiga 'tuk tuk' untuk melihat kerabat sebelum kembali ke rumahnya di Inggris.
Baca juga: Al-Shabab Bunuh 20 Orang di Somalia, Bakar 7 Pengangkut Makanan dan Ledakan Sumur saat Kekeringan
"Kami mengenali plat nomor tuk tuk yang sekarang sudah menjadi puing-puing," kata Aden.
"Kelelahan dan putus asa, kami menemukan tubuhnya tengah malam tadi malam di rumah sakit," katanya.
"Saya tidak bisa menghilangkan bayangan itu dari pikiran saya."
Wartawan Sonna jadi satu di antara korban tewas
Dilaporkan Al Jazeera, Kantor berita negara SONNA mengatakan wartawan independen Mohamed Isse Kona juga tewas.
Ledakan pertama menghantam Kementerian.
"Kemudian ledakan kedua terjadi ketika ambulans tiba dan orang-orang berkumpul untuk membantu para korban,"kata petugas polisi Nur Farah kepada kantor berita Reuters.
Baca juga: 18 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Kelompok Al-Shabab di Somalia
"Saya berada 100 meter ketika ledakan kedua terjadi," kata saksi mata Abdirazak Hassan kepada kantor berita The Associated Press.
"Saya tidak bisa menghitung mayat di tanah karena [jumlah] kematian."
Beberapa saat setelah ledakan, asap tebal membubung di atas lokasi.