Hindari Lockdown Covid-19, Pekerja Panjat Pagar untuk Kabur dari Pabrik iPhone di China
Yuan berjalan sepanjang malam menuju ke kampung halamannya di Kota Hebi, meninggalkan pabrik produsen iPhone Foxconn Technology Group di Zhengzhou
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Li, yang masih berada di pabrik, menambahkan dia berencana untuk berhenti dari pekerjaannya.
Baca juga: Aktivitas Manufaktur Berkontraksi, Ekonomi China Semakin Menyusut
Laporan palsu
Dalam sebuah pernyataannya pada Senin (31/10/2022), Foxconn mengatakan laporan yang menyebut 20.000 pekerja yang didiagnosis dengan Covid-19 adalah palsu.
Pada Minggu sore, perusahaan mengatakan kepada Reuters bahwa pekerja diizinkan meninggalkan pabrik jika mereka mau.
Kebijakan nol-Covid telah mengganggu perdagangan dan industri di China pada Oktober karena kasus-kasus baru wabah ini mengalami peningkatan. Terlepas dari lockdown yang dilakukan Foxconn, Shanghai Disney Resort ditutup mulai Senin untuk mematuhi persyaratan kontra-pandemi.
Bagi Yuan, ketakutan memuncak ketika dia mendengar sebuah kompleks perumahan untuk pekerja di dekat pabrik telah ditutup oleh keamanan pada Jumat (27/10/2022), dan pabrik Foxconn akan memberlakukan jam malam pada hari berikutnya.
Baca juga: Pengunjung Disney Terjebak di Resor setelah Shanghai Umumkan Lockdown
Dalam kepanikan yang memuncak, Yuan memutuskan pergi keesokan harinya, bergabung dengan pekerja lain yang melarikan diri. Belum jelas apakah jam malam akhirnya diberlakukan.
Pada Minggu pagi, Yuan telah mencapai Sungai Kuning, perbatasan utara Zhengzhou, di mana ia dihentikan oleh pihak berwenang dari kota Xinxiang di sisi lain. Sementara ia harus menempuh jarak sekitar 50 kilometer lagi untuk mencapai kota Hebi dari tempatnya ditahan.
"Saya tidak akan pernah kembali ke Foxconn. Zhengzhou telah membuat hatiku dingin," kata Yuan yang telah tiba di kota Hebi dan menjalani karantina.