Cerita Korban Selamat Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan: Tak Ada Cara untuk Mundur dari Lokasi
Seorang korban selamat menceritakan kondisi mengerikan saat peristiwa maut pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Seorang Arsitek Kosta Rika yang telah bekerja di Seoul, Korea Selatan (Korsel) selama 8 tahun terakhir, Ken Fallas berada sekitar 30 meter dari gang yang menjadi pusat tragedi maut pesta Halloween Itaewon.
Ia ingat perasaan tidak berdayanya saat itu, ketika peristiwa kematian massal yang merenggut nyawa 156 orang.
"Itu bukan sesuatu yang bisa anda kendalikan, kebanyakan orang akan berpikir, 'jika saya berada dalam situasi itu, saya hanya akan mundur', tidak ada cara untuk mundur, kita berbicara tentang kemungkinan 300 orang di belakang anda dan tidak mungkin untuk mendorong tekanan dari 300 orang itu," kata Fallas.
Dikutip dari laman www.local10.com, Rabu (2/11/2022), lebih dalam masuk ke gang di mana Fallas terjebak, seorang remaja berusia 17 tahun Eun Seo-kim mengatakan bahwa setelah ia jatuh, tidak bisa bernafas dan terinjak-injak, temannya mati-matian mencoba meraihnya namun kemudian menghilang di antara kerumunan.
"Saya terus mendengar orang mengatakan 'dorong, dorong' dari belakang, dan orang-orang jatuh. Teman saya mencoba meraih saya namun kemudian mereka terbawa arus kerumunan, seolah-olah tsunami telah menyapu mereka," jelas Kim.
Baca juga: Jalanan Itaewon Disesaki 100 Ribuan Pengunjung, Ahli Forensik Video : Kostum Halloween Bikin Rumit
Kendati demikian, ia adalah salah satu orang yang beruntung, karena berhasil bangkit kembali dengan bantuan seorang pria berkostum polisi, dan menemukan temannya berada di tangga pinggir jalan dekat klub.
Seorang karyawan klub kemudian menarik Kim dan yang lainnya masuk ke dalam dan membantu mereka melarikan diri melalui pintu belakang ke tempat yang aman.
Meskipun berada begitu dekat dengan tempat mayoritas orang yang meninggal dunia, Kim tidak menyadari ada orang yang terluka parah hingga akhirnya ia kemudian melihat deretan ambulans saat keluar dari klub.
Baca juga: Polisi Korea Akui Lelet Tangani Tragedi Pesta Halloween di Itaewon
"Saya melihat orang-orang di atas tandu dibawa dan saya mendengar teriakan. Tetapi beberapa orang masih mengira ambulans adalah bagian dari persiapan Halloween," tegas Kim.
Beberapa hari kemudian, dirinya berkata bahwa jantungnya masih berdetak kencang saat mendengar sirene ambulans.
Dadanya masih terasa sesak, bahkan di tengah sekelompok orang yang berada di kafetaria sekolahnya.
"Teman-teman di sekolah membicarakan tentang tragedi Itaewon, dan sangat sulit bagi saya untuk mendengarkannya," pungkas Kim yang nyaris menjadi korban tewas dalam tragedi mematikan itu.
Baca juga: Tangan Petugas Pemadam Kebakaran Gemetar saat Bicara Tragedi Itaewon, Tuai Pujian KNetz
Ia kini kembali memulai aktivitasnya sebagai sekolah menengah di ibu kota.
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korsel pada Selasa waktu setempat telah merilis angka korban tewas tragedi mematikan Halloween di distrik Itaewon, Seoul pada Sabtu (29/10/2022) malam.
Jumlah korban tewas yang diketahui saat ini mencapai 156 orang.
12 diantaranya merupakan remaja dan 104 dewasa muda berusia 20-an tahun, kemudian 31 lainnya berusia 30-an, 8 berusia 40-an dan 1 berusia 50-an.
Terkait jenis kelamin, 55 adalah pria dan 101 merupakan wanita.
Sementara itu, dari 151 orang tambahan yang terluka, 29 diantaranya masih dalam kondisi kritis.