Penyakit Tropis Berbahaya Kini Menyebar di Jerman
jumlah kasus infeksi yang terdaftar di Jerman sejak akhir Agustus lalu telah meningkat menjadi sepuluh.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Saat ini demam West Nile telah melanda Jerman, orang yang terjangkit penyakit ini pun pada tahun ini mencapai 'dua kali lebih banyak' jika dibandingkan 2021.
Laporan ini menurut data yang diberikan oleh Robert Koch Institute (RKI), pengawas kesehatan nasional negara itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (2/11/2022), menurut RKI, jumlah kasus infeksi yang terdaftar di Jerman sejak akhir Agustus lalu telah meningkat menjadi sepuluh.
"Setidaknya delapan dari mereka terbukti telah terinfeksi di Jerman," kata Jru bicara agensi tersebut.
Setidaknya empat negara bagian telah terkena dampak penyebaran penyakit ini, termasuk Berlin, negara bagian timur Saxony dan Saxony-Anhalt, serta Rhine-Westphalia Utara di barat.
RKI menambahkan bahwa kasus lebih lanjut dapat terjadi.
Saat jumlah kasus ini berlipat ganda dibandingkan dengan 2021, itu lebih rendah dibandingkan 2020, saat total 30 kasus terdaftar.
Perlu diketahui, infeksi pada orang Jerman yang belum bepergian ke luar negeri pertama kali terdeteksi pada 2019.
RKI juga mengatakan bahwa mereka mendokumentasikan virus yang ditularkan antara burung dan nyamuk di Jerman pada 2018.
Baca juga: Kenali Gejala Leptospirosis, Penyakit Pasca Banjir dengan Ciri-ciri Demam Mendadak hingga Mata Merah
Saat ini, patogen itu diyakini dapat berhibernasi pada nyamuk di Jerman.
Menurut badan kesehatan Uni Eropa (ECDC), total 950 kasus demam West Nile telah dilaporkan terjad di banyak negara anggota pada tahun ini, dengan mencatat 82 kematian.
Negara-negara Eropa Selatan tampaknya terpengaruh secara tidak proporsional.
Italia sendiri mencatat lebih dari 570 kasus dengan 280 lainnya dilaporkan terjadi di Yunani.